AdvertisementAdvertisement

Darul Hijrah Putri Pertama

Content Partner

Papan nama Ma’had Tahfidzul Qur’an Darul Hijrah Mojokerto. Insert: Ustadz Ahmad Fauzi

DEWAN Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Jawa Timur senantiasa progresif untuk melakukan pengembangan organisasi.

Di saat pemerintah Jawa Timur melakukan pemekaran kabupaten dan kota. Maka DPW Hidayatullah Jawa Timur juga melakukan pemekaran dengan membuat DPD baru di daerah pemekaran tersebut.

Salah satunya DPD Hidayatullah kota Mojokerto dari pemekaran kabupaten Mojokerto. Ustadz Ahmad Fauzi yang sebelumnya tugas di DPD Kabupaten Mojokerto ditugaskan mengawali DPD Hidayatullah Kota Mojokerto.

Beliau sebagai salah satu alumni STAIL angkatan pertama tahun 2001 tentu paham suka duka yang harus dilakukan untuk membuka cabang hidayatullah baru. Tidak mudah tapi ada keyakinan insyaallah bisa.

Pengalaman tugas di mana-mana sejak lulus dari STAIL Surabaya. Bojonegoro, Aceh, Lamongan, Gresik dan Kabupaten Mojokerto. Mentalnya sudah terbiasa menghadapi tantangan tugas di daerah.

Hal yang pertama dilakukan Ustadz Ahmad Fauzi adalah mencari tanah-tanah wakaf. Dengan ikhtiar silaturahim dan melacak informasi orang-orang kaya yang dermawan.

Setelah beberapa kali mencari informasi, akhirnya bertemu dengan pengajar Bina Insani dulu di Surabaya. Yaitu sebuah amal usaha yang dibuat Pesantren Hidayatullah Surabaya untuk melayani privat-privat bagai masyarakat Surabaya.

Beliau memiliki tanah dan bangunannya setengah jadi di Mojokerto. Ada keinginan untuk diwakafkan untuk pesantren. Setelah diskusi, sharing dan dialog maka ada kesamaan dengan cita cita Hidayatullah untuk membuat pesantren. Akhirnya sepakat dibuat Pesantren tahfidz Darul Hijrah putri di gedung tersebut.

Ini bagian dari Darul Hijrah yang ke sepuluh dan pertama untuk Darul Hijrah putri. Darul Hijrah adalah program DPW Jawa Timur yang bekerja sama dengan BMW perwakilan Jawa Timur dan sekarang sudah memiliki 14 Darul Hijrah tersebar di Jawa Timur.

Alhamdulillah sejak tahun lalu, sudah mulai pembelajaran dengan santri 24 dari berbagai daerah. Semangat dan serius untuk bisa menjadi generasi al-Qur’an yang sholehah dan berbakti kepada orang tua.

Mereka selain belajar tahfidz Al-Qur’an, juga belajar ilmu diniyyah yang lain seperti Bahasa Arab, Nahwu, Shorof, Aqidah, figh, shirah dan mata pelajaran yang lain. Di samping praktik sunnah puasa, shalat lail, karakter kemandirian, akhlaq, pandu juga diiajarkan.

*) Penulis adalah Wakil Sekretaris Jenderal I DPP Hidayatullah. Catatan ringan beliau disela sela kunjungannya ke Jawa Timur.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Ya Allah Perbaiki Segala Urusanku dan Jangan Serahkan pada Diriku Sekejap Mata pun

JIKA Anda titip kepada seseorang agar dibelikan nasi goreng di suatu tempat yang cukup jauh dari rumah, apa yang...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img