AdvertisementAdvertisement

Prof Muhammad Amin Suma Tutup Workshop Dai Tangguh Membangun Negeri

Content Partner

DEPOK (Hidayatullah.or.id) — Ketua Dewan Syariah YBM BRILiaN, Prof. Dr. Drs. H. Muhammad Amin Suma, BA, MA, MM, menutup secara resmi workshop dan bimtek Dai Tangguh yang digelar oleh Laznas BMH dan YBM BRILiaN bertajuk “Dai Tangguh Membangun Negeri, Memberi Makna untuk Indonesia” di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Rabu, 23 Sya’ban 1444 (15/2/2023).

Dalam sambutannya, Guru Besar UIN Syarief Hidayatullah yang juga pakar Syariah dan Hukum Islam ini, mengapresiasi program peningkatan mutu dan wawasan serta skil dai dalam berdakwah ini.

“Saya merasa dai-dai ini orang yang cerdas. Jadi saya tidak perlu untuk berpanjang lebar di kesempatan ini. Tetapi satu hal, bahwa dalam berdakwah kita berada dalam negara yang majemuk. Oleh karena itu para dai dalam dakwah hendaklah dengan kesantunan, mencegah perdebatan yang tidak perlu serta mengutamakan akhlak,” urainya di hadapan 27 dai se-Indonesia dan tamu undangan.

Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI menekankan bahwa dai memiliki peran utama dalam membangun negeri melalui kiprah dakwahnya di penjuru negeri yang memberi makna yang sangat berarti bagi Indonesia.

“Kita adalah umat Islam yang cinta NKRI, mari berdakwah dengan lembut untuk kemajuan. Apalagi kita punya tema memberi makna untuk Indonesia, ini memang tanggung jawab kita kepada negeri ini,” imbuhnya yang didampingi Direktur Program dan Pemberdayaan BMH Pusat, Zainal Abidin.

Dalam kesempatan tersebut dipilih tiga terbaik yang mendapat penghargaan yaitu Ustadz Fahrurrozi yang tugas di Bintuni Papua Barat, Ustadz Ali Imron yang bertugas di Riau. Dan, Ustadz Bima Ardiansyah yang tugas di Suku Anak Dalam.

Pada momen tersebut tampil juga dai dari Kepulauan Mentawai, Ledival Fahruddin. Ia menyampaikan terimakasih atas dukungan untuknya dalam berdakwah di wilayah pesisir kepulauan itu.

“Saya sangat merasakan manfaat berupa bantuan motor dakwah dari YBM BRILiaN dan juga BMH,” katanya.

Tantangan dakwah dihadapi Ledival di Mentawai terbilang unik. Setiap kali ia harus berkejaran dengan waktu, disamping ia musti menghadapi kenyataan medan jalan yang tidak mudah dilalui. Ia pun memiliki kisah menarik soal ini.

Belum lama ini ia bertugas menjadi khatib Jumat di daerah binaan muallaf. Saat itu, ia harus menempuh perjalanan laut dari Kota Padang ke Mentawai. Kebetulan ia membersamai teman amil BMH.

“Bang Syam (amil BMH) gelisah soal waktu Jumatan. Saya bilang, santai saja, Bang. Tidak ada itu shalat Jumat kalau saya belum datang,” tuturnya yang disambut tawa hadirin.

Ledival Fahrudin memang biasa membina masyarakat mualaf Mentawai. Dan, kala shalat Jum’at ia memimin dengan jama’ah kadang-kadang hanya 3 atau 4 orang.*/Herim

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Rakerwil V Hidayatullah Jatim Ditutup, Ketua DPW Apresiasi Pelayanan Tuan Rumah

Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) V Hidayatullah Jawa Timur resmi ditutup pada hari Ahad, 19 Januari 2024, di Situbondo. Dalam...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img