DEPOK (Hidayatullah.or.id) — Sebuah langkah signifikan diambil oleh Departemen Keuangan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah dalam upayanya memperkuat perekonomian berbasis syariah di Indonesia. Bersama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah, mereka menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi calon pengelola Lembaga Keuangan Hidayatullah (LKH).
Acara ini berlangsung di Kampus Utama Pondok Pesantren Hidayatullah, Depok, Jawa Barat, dan berhasil menarik perhatian para peserta dari berbagai wilayah di Indonesia, Rabu, 30 Shafar 1446 (4/9/2024).
Acara ini dirancang dengan konsep hybrid, memungkinkan partisipasi peserta baik secara offline maupun online. Dari total 47 peserta, 27 hadir secara langsung di Kampus Utama Pondok Pesantren Hidayatullah di Depok, sementara 20 peserta lainnya mengikuti pelatihan secara daring.
Diklat ini diisi oleh para pegiat di bidang ekonomi syariah dan telah berkontribusi dalam berbagai inisiatif pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Mereka adalah Ketua Bidang Perekonomian Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Drs. H. Wahyu Rahman, ME, Ketua Ketua Departemen Keuangan DPP Hidayatullah Saiful Anwar, ME, dan Sekretaris Pengurus Pusat Baituttamwil Hidayatullah (BTH) Suryanto Sarjodiningrat, SE, ME.
Dalam kesempatan tersebut Saiful Anwar menekankan pentingnya peran alumni STIE Hidayatullah dalam menggerakkan perekonomian di lingkungan Hidayatullah. “Alumni STIE harus menjadi garda terdepan bagi pengembangan perekonomian Hidayatullah,” ujarnya.
Saiful juga menggarisbawahi bahwa dengan adanya badan usaha milik organisasi yang dikelola oleh para sarjana ekonomi dari STIE Hidayatullah, masa depan ekonomi Hidayatullah akan semakin cerah.
Acara diklat ini jelas Saiful adalah bagian dari upaya strategis Hidayatullah untuk mencetak generasi pengelola lembaga keuangan syariah yang siap menghadapi tantangan masa depan. Dalam dunia yang semakin kompleks dan dinamis, LKH membutuhkan pengelola yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga memiliki kemampuan praktis dan inovatif dalam mengelola lembaga keuangan.
Lebih lanjut Saiful menjelaskan, diklat ini memiliki beberapa tujuan utama yang sejalan dengan visi besar Hidayatullah dalam memperkuat posisi ekonomi syariah di Indonesia. Pertama, acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi yang mendalam kepada peserta mengenai manajemen LKH. Peserta diberikan pemahaman komprehensif mengenai manajemen lembaga keuangan syariah, mencakup berbagai aspek penting mulai dari akad-akad syariah hingga manajemen dana dan pembiayaan di LKH.
Kedua, diklat ini juga dirancang untuk menyiapkan sebanyak mungkin Sumber Daya Insani (SDI) yang akan menjadi calon pengelola LKH di masa depan. Mereka yang terpilih diharapkan dapat mengemban tugas di berbagai LKH di seluruh Indonesia, baik di tingkat BTH maupun BPRS.
Selain itu, acara ini juga menjadi ajang penjaringan peserta berpotensi yang nantinya akan ditempatkan di berbagai lembaga keuangan Hidayatullah. Peserta yang terpilih dalam diklat ini diharapkan tidak hanya memahami teori, tetapi juga siap untuk langsung terjun ke lapangan dan mengelola lembaga keuangan dengan keahlian yang telah diperoleh.
“Peserta mendapat pengantar tentang ekonomi syariah, termasuk prinsip-prinsip dasar yang mendasari sistem keuangan. Selain itu, peserta juga dibekali dengan pengetahuan tentang akad-akad syariah dan implementasinya di LKH sebagai aspek penting, mengingat akad-akad syariah menjadi dasar bagi setiap transaksi dalam lembaga keuangan syariah,” jelasnya.
Lebih lanjut, materi diklat juga mencakup manajemen operasional LKH, yang meliputi berbagai aspek teknis dalam pengelolaan lembaga keuangan. Peserta diajarkan tentang manajemen dana LKH, mulai dari pengelolaan sumber daya keuangan hingga strategi investasi yang sesuai dengan prinsip syariah.
Tak kalah pentingnya, peserta juga mempelajari manajemen pembiayaan di LKH, yang mencakup bagaimana mengelola portofolio pembiayaan dengan baik untuk meminimalkan risiko dan memastikan keberlanjutan lembaga.*/Sabih Hurairah