![](https://hidayatullah.or.id/wp-content/uploads/2025/02/mui.jpeg)
JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Hidayatullah menolak dan mengecam keras rencana Presiden Amerika Serikan (AS) Donald Trump yang merencankan pengusiran warga Gaza, Palestina, dari Tanah Air mereka.
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Dr. Abdul Ghofar Hadi, bersama Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan pernyataan bersama tersebut di Konferensi Pers yang bertajuk “Gaza Not For Sale” di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Jum’at, 15 Syaban 1446 (14/2/2025).
Sikap tegas bersama itu disampaikan karena proposal relokasi oleh Trump itu kontra produktif ini dan ini penting untuk memastikan pentingnya keberlanjutan langkah gencatan senjata sehingga Palestina benar-benar merdeka.
“Rencana relokasi ini adalah pengusiran warga Gaza dari tanah airnya sendiri. Dan Ini juga salah satu bentuk genosida yang dilakukan terhadap warga Gaza. Hal ini juga persis dengan apa yang terjadi pada 1948, yakni Peristiwa Nakba (Malapetaka) bagi rakyat Palestina,” tegas pernyataan itu.
Koalisi masyarakat sipil ini juga menegaskan bahwa rencana Trump ini adalah merupakan bentuk nyata pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional terhadap rakyat Palestina, khususnya warga Gaza.
“Penderitaan warga Gaza akibat digenosida selama 15 bulan terakhir, diperburuk dengan rencana relokasi paksa. Relokasi akan
menimbulkan krisis kemanusiaan yang lebih besar,” terangnya.
Bersama dengan ormas Islam lainnya yang tergabung dalam ARI-BP dan MUI menyerukan agar jangan membiarkan Amerika Serikat mengambil alih untuk rekonstruksi Gaza.
“Jangan biarkan Amerika Serikat mengontrol dan menguasai Gaza. Karena itu, penolakan dan perlawanan harus terus digaungkan
seluruh dunia. Aliansi internasional tolak dan lawan ketidakbijakan Trump seperti itu harus diperkuat,” tegasnya.
ARI-BP dan MUI juga menyatakan mendukung perlawanan publik yang dilancarkan oleh masyarakat Amerika (baik di Parlemen, Kampus maupun demo jalanan) terhadap ketidakbijakan Trump.
Bahkan ARI BP dan MUI menyerukan agar penolakan dan perlawanan itu terus didukung agar makin kuat dan efektif mengkoreksi mimpi buruk Trump itu.
Selain itu, pihaknya juga mendorong negara-negara OKI, Liga Arab dan bahkan seluruh negara anggota PBB yang mendukung Gaza/Palestina untuk bersegera menyatukan langkah-langkah terukur untuk hentikan rencana Trump yang ngotot melakukan tindakan destruktif menguasai Gaza dan mengusir warganya keluar Palestina.
“Mendesak kepada OKI dan PBB untuk menerbitkan resolusi untuk menjamin gencatan senjata berlangsung tanpa pengkhianatan dan pembunuhan. Di samping itu, juga menerbitkan resolusi rekonstruksi Gaza dengan tidak perlu melibatkan Amerika,” imbuh pernyataan bersama itu.
Koalisi pun mendorong Pemerintah Indonesia untuk lebih keras menyatakan penolakan terhadap rencana Trump melalui langkah-langkah politik dan diplomasi yang lebih terukur.
Selain itu, Pemerintah Indonesia dipandang perlu terus membersamai The Hague Forum agar semua keputusan ICJ dan ICC dapat dilaksanakan, semata-mata demi penyelamatan kemanusiaan, keadilan, dan menghentikan kejahatan kemanusiaan dan penjajahan.
“ARI-BP dan MUI mengimbau diimplementasikannya Fatwa dan Irsyadat MUI dalam kerangka membela Palestina dan melawan kejahatan Israel,” terangnya.
Terakhir, mereka mendorong seluruh lembaga kemanusiaan untuk bersegera bersatu padu menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza.
Sementara itu, salah satu Komite Pengarah ARI-BP lainnya Prof. Dr. H. Sudarnoto Abdul Hakim, M.A. mengatakan, MUI telah mengeluarkan fatwanya bernomor 83 Tahun 2023 pada 10 November 2023, tentang mewajibkan umat Islam untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina, melalui penyaluran ZISWAF dan memboikot produk Israel.
“Irsyadat MUI 10 Maret 2024 tentang membantu Palestina melalui semua jalur, terutama boikot dan donasi,” tegas Prof. Sudarnoto yang juga Ketua Hubungan Luar Negeri MUI Pusat.
“MUI juga mengeluarkan Keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VIII Nomor 01/Ijtima’ Ulama/VIII/2024 tentang Prinsip Hubungan Antarbangsa di antaranya tentang membela Palestina melalui bantuan militer resmi oleh pemerintah Indonesia,” sambungnya.
Seperti diketahui, proposal konyol dan arogan Trump untuk mengusir warga Gaza dari Tanah Airnya ini langsung mengundang reaksi keras. Negara-negara Arab, bahkan yang dikenal sebagai “teman dekat” AS menolak usulan tersebut.
Bukan hanya Mesir dan Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), hingga Qatar bersatu dalam penolakan. Selain itu, Turki, Spanyol, Irlandia, Brasil, Polandia, Slovenia, Skotlandia, Belgia, dan Inggris, juga menolak.*/Adam Sukiman