SAMARINDA (Hidayatullah.or.id) – Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Samarinda, Kalimantan Timur, menjadi tuan rumah penyelenggaraan pelatihan (daurah) kepengasuhan yang berlangsung selama 3 hari mulai Jumat hingga Ahad, 15 – 17 September 2017.
Ketua Panitia Daurah Kepengasuhan Nasional Hidayatullah, Sirajuddin, S.Pd.I, M.Pd, mengatakan dakwah dan tarbiyah merupakan mainstream gerakan Hidayatullah dalam rangka membangun peradaban Islam.
Untuk itu, kata dia, diharapkan program pendidikan Integral Hidayatullah dapat memberikan sumbangsihnya secara signifikan dalam mengawal proses lahirnya kader-kader yang akan mengisi dan meneruskan tongkat estafet membangun peradaban akhlak (adab) ini.
Sirajuddin mengimbuhkan, berdirinya sekolah-sekolah Hidayatullah dari jenjang pendidikan SD/MI hingga SMA/MA, bahkan SMK saat ini mengikuti pola dan sistem pendidikan fullday dan boarding school (berasrama).
“Standarisasi pengelolaan sekolah dan sistem belajar dikelas sudah sering mendapatkan pelatihan maupun workshop. Adapun sistem berasrama pada sekolah boarding school masih mempunyai standar pengelolaan yang berbeda-beda,” kata pria kelahiran Sangkulirang, Kutai Timur, ini.
Sirajuddin memandang, kondisi SDM, pengalaman dan latar belakang pendidikan pengelolanya yang berbeda menjadi salah satu penyebab ketidaksamaan pengelolaan tersebut.
“Untuk itu dalam upaya menstandarisasi pengelolaan kepengasuhan dalam sistem keasramaan serta menyinergikan potensi masing-masing sekolah boarding school di berbagai daerah yang ada, maka diperlukan penyamaan visi dan standar sistem pengelolaan asrama dari para pengelola dan pengasuh asrama,” jelas Sirajuddin perihal acara tersebut.
Semenatara itu, Ketua Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah DPP Hidayatullah, Amun Rowie, M.Pd, mengimbuhkan untuk menyamakan visi dan sistem pengelolaan tersebut maka diperlukan Daurah Kepengasuhan yang diadakan oleh Tim Kepengasuhan, diniyah dan kepanduan.
Tim bentukan Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah DPP Hidayatullah ini diharapkan sebagai jembatan penghubung yang Insya Allah akan menjadi katalisator untuk mempercepat proses standarirasi tersebut.
“Oleh sebab itu, diperlukan dukungan dari seluruh DPW Pendidikan Hidayatullah dan pengelola sekolah berasrama pada kampus induk, kampus kampus utama dan madya untuk mensupport terhadap program-program Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah sehingga kegiatan yang intens dan berkesinambungan dapat berjalan dengan baik,” kata Rowie.
Rowie menambahkan, tanpa adanya dukungan maka peningkatan dan sinergi yang diharapkan tidak dapat tercapai.
Selain itu, terang beliau, pengelolaan kepengasuhan yang masih belum berbasis data juga menjadi perhatian. Sehingga, setiap sekolah boarding school akan mempunyai data yang lengkap dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan Pandu Hidayatullah dan Diniyah yang sudah menjadi program nasional harus selalu disegarkan sehingga ghirah pengelola asrama tetap terjaga,” tambah Rowie.
Untuk itulah kata dia maka kegiatan Daurah Kepengasuhan ini penting untuk diadakan. Adapun beberapa tujuannya yakni melakukan standarisasi pengelolaan kepengasuhan pada sekolah boarding school Hidayatullah.
Juga untuk mengsinkronisasi terlaksananya kegiatan Pandu Hidayatullah dalam pengelolaan kepengasuhan serta sinkronisasi pengelolaan Diniyah dalam pengelolaan kepengasuhan.
“(Juga) membangun sinergi dan menguatkan jejaring sekolah integral Hidayatullah dengan sistem boarding school,” pungkasnya. (ybh/hio)