AdvertisementAdvertisement

Bertauhid adalah Khidmat dan Merdeka yang Sesungguhnya

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Orang bertauhid hanya bergantung pada Allah Subhanahu Wata’ala saja. Apapun tantangan atau problem yang dihadapi, semuanya dikeluhkesahkan kepada Allah. Kalau kecenderungan hati masih hanya membesarkan makhluk, melupakan Al-Khaliq, berarti belum berkhidmat dengan benar.

Demikian dikatakan pembina Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Jawa Timur, Ust Drs H Abdul Rahman, dalam taushiahnya di sela menghadiri acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kampus Induk dan Kampus Utama Hidayatullah di Kota Depok, Jawa Barat, belum lama ini.

“Bertauhid yang benar itu tidak bergantung pada lembaga (Hidayatullah). Atau bergantung kepada presidennya. Tetapi hanya bergantung kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Inilah yang disebut dengan berkhidmat sesungguhnya. Inilah yang disebut merdeka,” kata Rahman.

Dia mengatakan, manusia yang merdeka adalah mereka mengikrarkan Laa Ilaha Illallah dan meyakininya dengan sepenuh hati. Nilai-nilai tersebut, tambahnya, mesti  ditransformasikan kepada segenap anak didik sehingga nantinya akan melahirkan kesadaran bertauhid Uluhiyah. Dengan begitu, akan kokoh landasan ilmiahnya. Tidak ada keraguan dan memiliki integritas yang kokoh.

“Personalitinya orang bertauhid itu menerima sepenuh jiwa dan raga setiap perintah Allah SWT. Penuh dengan puncak kecintaan kepada Allah. Dengan itulah, proses pendidikan kita melahirkan generasi yang kokoh. Anak-anak terjaga fitrahnya. Memiliki manusia yang memiliki kesadaran yang kokoh serta siap bertumbuh dan berkembang untuk menegakkan peradaban Islam,” ujarnya.

Beliau mengatakan, Hidayatullah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mendesain sistem pendidikan lembaga yang integral sehingga kelak diharapkan akan melahirkan generasi bertauhid Rububiyah, bertauhid Uluhiyah, dan generasi yang bertauhid Asma wa sifat.

“Akhlaknya agung. Imannya kokoh. Islam sebagai sistem hidup yang hidup melalui proses tilawah ta’limul kitab wal hikmah sehingga memiliki penguasaan dalam dimensi qauliyah dan kauniyahnya,” ujarnya menjelaskan.

Ia mengharapkan, dari Hidayatullah akan semakin banyak lahir dai yang siap mengabdi menjadi suluh agama di berbagai tempat penugasan yang belum terjangkau. Dengan bekal skil yang memadai, ia pun memiliki kemandirian hidup (entrepreneurship).

“Umat yang terdidik kedirian dan umatnya, akan mampu melakukan perubahan. Allah tidak akan merubah suatu kaum selama mereka tidak merubah nasibnya sendiri,” pesannya seraya menambahkan Hidayatullah hadir dalam rangka melahirkan kader ulama dan generasi berakhlak karimah.

“Semoga kampus kita menjadi proyek revolusi tarbiyah dan dakwah dalam melakukan perubahan yang mendasar dan menyeluruh. Jangan ikuti pendidikan yang melahirkan koruptor,” pungkasnya. (ybh/hio)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Meraih Bahagia dengan Memaafkan dan Hati yang Bebas dari Kebencian

HIDUP ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan membenci. Waktu terus berjalan, detik demi detik usia kita berkurang, dan setiap...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img