Hidayatullah.or.id – Puluhan orang dari berbagai lembaga dan ormas menggelar “Ekspedisi Syahadat” di pedalaman Pulau Halmahera, Maluku Utara (Malut), selama sepekan, 18-25 Juli 2017. Mereka masuk-keluar hutan untuk menyukseskan ekspedisi ini.
“Alhamdulillah kita dari dai tangguh Baitul Maal Hidayatullah dan dai AMCF (Asia Muslim Charity Foundation) bersama tim GPMP (Gerakan Peduli Muslim Pedalaman) bergerak ke hutan untuk mensyahadatkan suku terasing pedalaman Halmahera, Suku Togutil,” ujar Nurhadi (34), dai Hidayatullah yang ikut serta dalam ekspedisi itu.
Tim Ekspedisi Syahadat bergerak menulusuri daerah Kecamatan Maba Utara dari hutan Desa Patlean, lanjut daerah Trans Siap Pemukiman (SP) 1, daerah Trans SP 2, dan Desa Wasileo.
“Kita dengan tim berjumlah sekitar 10 orang. Masuk ke hutan selama satu minggu tanpa sinyal HP. Sehingga kehilangan kontak dengan dunia luar, putus komunikasi waktu sampai di tempat,” kata Nurhadi.
“Daerah ini pun hanya bisa dilalui via kapal kayu yang hanya seminggu beberapa kali saja. Sementara jalan darat belum tembus ke daerah ini,” tuturnya kepada hidayatullah.com melalui sambungan jarak jauh, Selasa (25/07/2017).
Nurhadi bertutur, kadang tim berjalan kaki setiap dua hari dan menginap di hutan. Mereka berjalan menelusuri hutan, bukit-bukit, dan menyeberangi sungai.
“Bahkan sungai rawa yang banyak buayanya pun kita lewati,” ungkap dai yang biasa berdakwah di pedalaman ini.
Demi menempuh perjalanan itu, sampai-sampai mereka rela makan nasi dengan lauk nasi karena kehabisan bekal di perjalanan. Mereka masak nasi ala orang Suku Togutil, yaitu menggunakan bambu yang diisi beras lalu dibakar di atas bara api.
Tujuan ekspedisi ini antara lain mensyahadatkan puluhan warga Suku Togutil.
Lelah-letih yang mereka rasakan menuai hasil, setelah akhirnya Tim Ekspedisi Syahadat berhasil menemui dan membimbing warga demi warga yang akan masuk Islam.
“Alhamdulillah dari jerih payah itu, puluhan orang Suku Togutil pun ikut bersyahadat masuk Islam yang sebelumnya belum beragama,” ungkapnya.
Tutur Nurhadi, mereka merasa jerih payah perjalanan panjang itu lenyap setelah suksesnya prosesi pensyahadatan itu.
“Rasanya capek dan lelah berjalan masuk ke hutan pun hilang ketika ada saudara-saudara seiman kita. Allahu Akbar!” ungkapnya.
Prosesi masuk Islam warga Suku Togutil itu berlangsung di beberapa titik. Antara lain di hutan Desa Patlean, Kecamatan Maba Utara dan di masjid Trans SP 1, Maba Utara, Halmahera Timur.
“Yang lain di hutan-hutan seperti Desa Patlean,” tuturnya.
Sebelumnya, diberitakan hidayatullah.com, sebanyak 21 warga Suku Togutil, Selasa (23/05/2017), juga telah mengikrarkan syahadat.
Prosesi yang diselenggarakan DPW Hidayatullah (Malut) bersama Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Malut dan bertempat di Pondok Pesantren Hidayatullah Ternate ini berjalan lancar, dibimbing Ketua DPW Hidayatullah Tertanet, Ryadi Poniman.*/Hidcom