AdvertisementAdvertisement

Hidayatullah Batam Diganjar Penghargaan dari Pemkot

Content Partner

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan dan Ny Mariana Dahlan berfoto bersama penerima Anugerah Batam Madani yakni Raja Abdul Gani (tokoh masyarakat Melayu), Hj Mardiana Adamri Al-Husainy (tokoh wanita dan sosial), H Jamaluddin Nur (tokoh pendidikan dan agama), Tiat Lam (tokoh pengusaha), Denni Delyandri (tokoh wira usaha muda), dan Radio Ramako Batam (perusahaan media).  Foto: Iman Wachyudi/ Batam Pos
Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan dan Ny Mariana Dahlan berfoto bersama penerima Anugerah Batam Madani yakni Raja Abdul Gani (tokoh masyarakat Melayu), Hj Mardiana Adamri Al-Husainy (tokoh wanita dan sosial), H Jamaluddin Nur (tokoh pendidikan dan agama), Tiat Lam (tokoh pengusaha), Denni Delyandri (tokoh wira usaha muda), dan Radio Ramako Batam (perusahaan media).
Foto: Iman Wachyudi/ Batam Pos

Hidayatullah.or.id — Dinilai telah berkontribusi positif terhadap pembangunan kawasan, pendiri dan perintis Yayasan Pesantren Hidayatullah Batam, Kepulauan Riau, Ustadz Jamaluddin Nur, diganjar penghargaan sebagai tokoh inspiratif dan ia menerima Anugerah Batam Madani dari Pemerintah Kota (Pemkot) Batam.

Malam Anugerah Batam Madani itu kembali ditaja sempena Hari Jadi Kota Batam ke-186, Jumat (18/12) malam lalu.

Anugerah itu juga diberikan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Batam kepada para tokoh yang dinilai berkontribusi menjayakan seni budaya Melayu, serta mendorong gemilangnya gawai Kenduri Seni Melayu yang merupakan rangkaian acara hari ulang tahun (HUT) Kota Batam, yang tahun ini memasuki gelaran ke-17. Tahun ini, penerima Anugerah Batam Madani berjumlah 18 orang, yang berasal dari dalam dan luar negeri.

“Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para tokoh yang turut dalam membangunan Batam serta turut menjayakan Batam dari masa ke masa,” kata Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan, dikutip media lokal Batam Post baru baru ini.

Menurut Dahlan, pemerintah bangga karena mampu menghargai jasa para tokoh yang dinilai memberi sentuhan budaya, seni, pendidikan dan teknologi dalam kehidupan sosial-kebudayaan di Batam. Mengingat, kata dia, selama ini Batam hanya dikenal sebagai kota industri, area bisnis dan ladang memutar uang.

“Jadi Batam tak kering lagi, tapi terasa nuansa budayanya,” ujar pria yang akan mengakhiri jabatan Wali Kota Batam pada 1 Maret 2016 tersebut.

Ke depan, Wali Kota dua periode itu juga mengaku yakin gelaran itu akan dilanjutkan oleh suksesornya. “Siapapun yang jadi Wali Kota, ini harus diteruskan,” kata dia.

Adapun, para tokoh yang malam itu menerima anugerah dibedakan berdasar kategori penghargaan, antara lain Anugerah Batam Madani, Anugerah Batam Serantau, Anugerah Mitra Budaya, Penghargaan Pengabdian Batam.

Anugerah Batam Madani dikalungkan kepada enam tokoh dan lembaga, yakni H Jamaluddin Nur (tokoh pendidikan dan agama), Raja Abdul Gani (tokoh masyarakat Melayu), Hj Mardiana Adamri Al-Husainy (tokoh wanita dan sosial), Tiat Lam (tokoh pengusaha), Denni Delyandri (tokoh wira usaha muda), dan Radio Ramako Batam (perusahaan media).

Sedangkan penerima Anugerah Batam Serantau yakni Senator Tan Sri Haji Mohd Ali Bin Mohd Rustam dari Malaysia. Dia adalah presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI). Anugerah ini diberikan bagi orang di luar negeri yang dinilai berjasa dalam membina hubungan yang baik dengan Batam, terutama hubungan budaya.

“Ini pertama kali dianugerahkan, semoga bisa mendorong jalinan hubungan yang lebih erat ke depan,” papar Dahlan.

Anugerah berikutnya yakni Anugerah Kenduri Seni Melayu (KSM). Diberikan bagi orang yang punya andil terhadap pelaksanaan Kenduri Seni Melayu yang ditaja saban tahun. Penerima anugerah ini sebanyak tujuh orang, yakni Dr Al Azhar asal Riau (budayawan), Husnizar Hood asal Kepri (sastrawan), Samson Rambah Pasir asal Batam (sastrawan), Datuk Zainal Abidin Borhan asal Malaysia (budayawan), Djamal Tukimin asal Singapura (budayawan), Puan Haja Karmila Binti Haji Sapar asal Brunei Darussalam (sastrawan) dan Prof DR Nik Rakib Nik Hasan asal Thailand (budayawan).

Ada juga penerima Anugerah Mitra Budaya yang diberikan kepada Datuk Nazri Bin Kamal asal Malysia (penggiat budaya). Sedangkan anugerah terakhir yakni Penghargaan Pengabdian Batam. Anugerah ini diberika pada pegawai yang dinilai menyumbang kontribusi bagi daerah lantaran jasa dan pengabdiannya bagi Batam, seperti misalnya guru di pulau penyangga (hinterland) yang mengabdi selama belasan tahun lamanya.

Penerima anugerah tersebut antara lain, Pondi bidang Pendidikan asa Selatpanjang, A Rahman bidang Kesehatan asal Pulau Abang, dan Raja Fatimah bidang Pemerintahan asal Bengkong Indah.

Ustaz Jamaluddin Nur selaku perintis dan pendiri Hidayatullah Batam mengatakan, ia sangat mengapresiasi kegiatan ini sehingga dapat memotivasi bagi seluruh warga untuk memberikan sumbangsih dalam membangun batam.

“Sangat positif, dan saya sangat mengapresiasi anugerah ini, hal ini sungguh luar biasa. Sebab tidak terlalu sulit mempengaruhi orang lain kalau kita punya karya nyata dan yang penting kita berbuat untuk masyarakat banyak. Saya berharap kegiatan ini terus berlanjut,” kata Ustaz Jamaluddin Nur.

Pria kelahiran Jeneponto Sulawesi Selatan ini memandang bahwa penganugerahan itu sebagai pelecut baginya untuk semakin berkhidmat kepada umat, sebagaimana misi dakwah dan pendidikan Islam.

“Saya menerima ini dengan penuh kesyukuran. Tetapi, sejatinya ini adalah cambuk untuk saya secara pribadi dan keluarga bersama civitas akademika Pesantren Hidayatullah Batam untuk terus berbenah, sehingga bisa semakin bagus lagi dalam berkhidmat kepada bangsa dan negara melalui pendidikan dan dakwah,” ungkapnya.

Pria yang hobi olahraga itu pun merasa apa yang dianugerahkan Pemerintah Kota Batam kepadanya bisa menjadi inspirasi generasi muda.

“Ya, harapannya hal ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda, terutama di Batam bahwa setiap kerja keras untuk menolong agama Allah pasti akan menemukan jalannya sendiri. Jadi, jangan takut berkiprah, berkorban dan berjuang untuk membela kepentingan umat,” tegasnya. (rna/iwa)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Rakerwil V Hidayatullah Jatim Ditutup, Ketua DPW Apresiasi Pelayanan Tuan Rumah

Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) V Hidayatullah Jawa Timur resmi ditutup pada hari Ahad, 19 Januari 2024, di Situbondo. Dalam...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img