TERNATE (Hidayatullah.or.id) — Hidayatullah Maluku Utara beserta orpen dan amal usaha lainnya bersama aliansi Maluku Utara yang terdiri dari berbagai ormas dan komunitas melakukan aksi solidaritas bela Palestina, Ahad, 29 Rabi’ul Awal 1445 (15/10/2023).
Selain dari Hidayatullah, aksi solidaritas koalisi masyarakat sipil ini juga dihadiri elemen aktivis organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP) Maluku Utara seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pelajar Islam Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), LDK Babussalam Universitas Khairun (Unkhair), Gerakan Akhwat Peduli, Persaudaraan Muslimah (Salimah) PKS Kota Ternate, dan lainnya.
Aksi damai tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas dukungan kepada warga Palestina dalam menghadapi penjajah Israel.
Kegiatan yang tergabung ratusan orang tersebut dimulai dengan long march dari Lapangan Ngara Lamo Salero hingga ke Land Mark (depan kantor Walikota Ternate).
Korlap Aksi, Ary Ibrahim, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan ekspresi kepeduliaan umat di Kota Ternate dan Maluku Utara terhadap nasib saudara-saudara kita di Palestina yang saat ini tengah mengalami penjajaha, invasi, dan serangan oleh tentara zionis Israel.
“Kegiatan ini adalah bagian dari kewajiban dan kepeduliaan kita sebagai sesama manusia dan kaum Muslimin atas kebiadaan zionis Yahudi laknatullah ‘alaih terhadap saudara-saudara kita di Palestina,” ungkap Ary.
Selain mengecam kekerasan yang terjadi, tegas Ary, aksi ini juga didasari oleh amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan pentingnya menghapuskan penjajahan di seluruh dunia.
Penjara Terbesar
Di saat yang sama, dalam orasi kemanusiaan, Sekretaris Wilayah Hidayatullah Maluku Utara, Dr. La Ode Ilman, Lc., M.Pd menegaskan, saat ini di Gaza termasuk penjara terbuka terbesar di dunia sepanjang sejarah.
Ilman menyebutkan, selama 16 tahun 2 juta penduduk Gaza diblokade, tidak ada pasokan makanan dari luar, listrik terbatas, dan hingga kini mengalami krisis air bersih.
“Kita harus sepakat bahwa serangan pejuang Hamas pada 7 Oktober kemarin bukanlah teroris, tetapi kita tegaskan bahwa mereka melakukan perlawanan atas penjajahan zionis kepada warga Gaza,” kata Ilman.
Karena itu, tegas Ilman, aksi solidaritas bela Palestina dan perlawanan rakyatnya Palestina terhadap penjajahan adalah menjalankan amanat konstitusi UUD 1945.
“Bahwa seluruh penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” tegas Ilman.
Selain tuntutan agar pemerintah Indonesia mengambil tindakan sesuai dengan amanat UUD 1945, para peserta aksi juga berharap pemerintah tidak sekedar mengeluarkan statement penolakan penjajahan zionis terhadap Palestina.
Lebih dari itu, pemerintah diharapkan juga melakukan langkah konkrit berupa intensitas diplomasi dan lobi melalui Mahkamah Internasional PBB, OKI, dan lainnya dalam rangka menghentikan penyerangan agresi militer zionis ke warga sipil Palestina.
Salah seorang peserta aksi, Arif Ismail, mengajak masyarakat khususnya di Kota Ternate dan Maluku Utara untuk memboikot produk produk yang terkait dengan zionis Israel sebagai tindakan nyata dalam mendukung Palestina.
Galang Dana untuk Palestina
Selain kegiatan aksi damai solidaritas, dalam upaya nyata membantu warga dan korban perang di Palestina, pada kesempatan tersebut juga dilakukan penggalangan dana.
Donasi yang terkumpul akan disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) untuk kemudian bermitra penyalurannya dengan Lembaga Kemanusiaan Sahabat Al Aqsha di Jakarta.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini,” kata Nur Hadi, Kepala Perwakilan BMH Maluku Utara.
Selama aksi damai solidaritas ini, selain doa bersama dan orasi kemanusiaan dari perwakilan ormas dan lembaga terkait, massa mengakhiri kegiatan dengan tertib dan rapi bersih tanpa sampah.
Aksi ini mendapat pengawalan dari jajaran Polres Kota Ternate dan berakhir dengan aman. (ybh/hidayatullah.or.id)