GAZA (Hidayatullah.or.id) – ‘Israel’ membunuh sedikitnya 70 warga Palestina lagi kemarin malam dan Senin pagi ketika Gaza menyaksikan kematian hampir 400 orang dalam 24 jam paling mematikan di wilayah yang diblokade itu sejak 7 Oktober.
Kantor media pemerintah di Jalur Gaza mengungkapkan dalam sebuah pernyataan bahwa “lebih dari 60 orang syahid dalam serangan (‘Israel’)” pada malam itu, termasuk 17 orang tewas dalam satu serangan yang menghantam sebuah rumah di Jabalia, di Gaza utara.
Setidaknya 10 orang lainnya tewas dalam serangan baru pada Senin (23/10/2023) pagi, kata kantor media itu dalam pernyataan terpisah. Dengan demikian, total korban jiwa sejak Ahad malam menjadi sedikitnya 70 orang syahid.
Militer ‘Israel’ mengatakan pada hari Senin (23/10/2023) bahwa pihaknya telah menggempur “lebih dari 320 sasaran militer di Jalur Gaza” selama 24 jam terakhir.
Menurut data pemerintah, antara 200 dan 300 orang syahid setiap hari di wilayah yang terkepung itu. Namun, jumlah tersebut meningkat menjadi hampir 400 orang pada hari Ahad.
Sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, kata sumber medis kepada kantor berita Palestina WAFA.
Serangan terkonsentrasi di Jabaliya dan Beit Lahiya di utara, lingkungan al-Gusta dan al-Rimal, serta kamp pengungsi al-Shati di barat, Khan Younis dan Rafah di selatan Jalur Gaza.
Jumlah perempuan, anak-anak dan lansia yang terbunuh pada hari Ahad menyumbang 70% dari jumlah korban tewas, menurut sumber tersebut.
Mereka mengatakan 44 warga Palestina tewas di Khan Younis, 57 di Rafah, 168 di al-Wusta, 66 di Gaza dan 44 di utara.
Enam orang tewas dan 11 lainnya luka-luka dalam pengeboman sebuah rumah di Rafah, lanjutnya.
Dalam pengeboman rumah keluarga Abu Habis di al-Sarara, lima orang tewas. Beberapa orang terluka dalam serangan terhadap rumah keluarga al-Zitani di lingkungan al-Amal.
Hari paling mematikan
Sebuah serangan menargetkan sebuah rumah di al-Maghraqa di tengah Jalur Gaza, menewaskan empat orang dan melukai enam lainnya. Serangan lain menargetkan sebuah rumah di daerah Zawayda di tengah Jalur Gaza.
“Pesawat-pesawat tempur penjajah melancarkan beberapa serangan terhadap dua rumah di daerah al-Tirnis di kamp Jabaliya dan masjid Albania di kamp tersebut di utara Jalur Gaza, menyebabkan 20 orang tewas, sedangkan puluhan lainnya masih berada di bawah reruntuhan,” kata WAFA.
Beberapa serangan ‘Israel’ dilaporkan di dekat Kompleks Medis Al-Shifa di Gaza tengah dan dekat Rumah Sakit Al-Quds di lingkungan Tel al-Hawa di sebelah barat Gaza, yang menjadi sasaran untuk kali kedua.
Kantor berita Palestina itu memberitakan “pesawat penjajah melakukan setidaknya 25 pembantaian pada hari Ahad” dengan langsung menargetkan rumah-rumah tanpa peringatan evakuasi sebelumnya.
Pesawat tempur dan pasukan artileri yang ditempatkan di dekat perbatasan timur Jalur Gaza ikut serta dalam serangan intensif tersebut.
WAFA mengutip Kementerian Kesehatan Palestina yang mengatakan bahwa “pembantaian oleh penjajah benar-benar menghancurkan lingkungan permukiman dan menghapusnya dari peta Jalur Gaza, mengubahnya menjadi puing-puing. Beberapa keluarga dihapuskan sepenuhnya dari catatan sipil di sejumlah daerah dan kamp pengungsi di Jalur Gaza.”
Meskipun tim medis dan pertahanan sipil telah menemukan ratusan orang tewas dan terluka, mereka masih berupaya untuk menemukan ratusan korban lainnya yang masih berada di bawah reruntuhan rumah yang hancur, ungkap WAFA.
Selama lebih dari dua minggu, ‘Israel’ telah menyerang wilayah Palestina itu dengan serangan udara.
Operasi pengeboman itu telah menewaskan lebih dari 4.650 warga Palestina, sebagian besar warga sipil termasuk setidaknya 1.873 anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.*/