
JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) menggelar Rapat Pleno bertempat di Aula Buya Hamka, Kantor MUI Pusat, Jl. Proklamasi, Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025).
Rapat ini dihadiri Ketua Wantim MUI Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin, unsur pimpinan, dan anggota yang berasal dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam.
Rapat pleno dipimpin oleh Wakil Ketua Wantim MUI, Dr. K.H. Zainut Tauhid Sa’adi.
Dalam forum tersebut, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Dr. H. Nashirul Haq, M.A., turut menyampaikan pemikiran dan saran.
Ia mengusulkan agar MUI mengeluarkan Taujih Kebangsaan dalam rangka menyambut Milad ke-50 Tahun MUI pada akhir Juli 2025.
Menurut Nashirul, Taujih ini penting sebagai wujud tanggung jawab ganda MUI.
Taujih Kebangsaan ini, jelas Nashirul, sebagai wujud tanggung jawab MUI sebagai mitra pemerintah (shadiqul hukumah) dan pelayan umat (khadimul ummah).
“Substansinya antara lain ajakan hidup sederhana, khususnya dalam kondisi ekonomi tidak stabil. Kedua, seruan untuk menjaga lingkungan hidup,” ujarnya.
Usulan ini mendapat sambutan positif dari Ketua Wantim MUI, Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin. Ia menyatakan kesiapan MUI untuk merumuskan Taujih Kebangsaan bernarasi keagamaan.
“Insya Allah kita akan mengeluarkan Taujihat Kebangsaan pada momen milad dengan narasi diniyah, yaitu pandangan keagamaan, baik bersifat qath’i (pasti) yang berdasarkan dalil atau ijtihadi yang berdasarkan ijtihad-pemikiran,” jelas Ma’ruf.


Selain itu, Nashirul juga mendorong agar MUI bersama ormas Islam mengambil sikap lebih tegas dalam isu internasional, khususnya Palestina.
“MUI bersama ormas-ormas Islam perlu meminta secara langsung kepada Presiden agar lebih aktif menggalang persatuan negara-negara muslim untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” tambahnya.
Rapat ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie (Wakil Ketua Wantim MUI), Prof. Dr. Dadang Kahmad (Sekretaris Wantim), Dr. H. Amirsyah Tambunan (Sekjen MUI Pusat), serta unsur pimpinan ormas Islam tingkat pusat.*/