AdvertisementAdvertisement

[KHUTBAH JUM’AT] Hikmah dari Keteguhan Perjuangan Rakyat Palestina

Content Partner

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

أما بعد : عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah

Pada kesempatan yang penuh berkah ini, mari kita memohon ampunan dan rahmat Allah Subhanahu wa ta’ala atas segala kekurangan kita, dan semoga Allah senantiasa membimbing langkah kita dalam kebaikan.

Pada kesempatan khutbah Jum’at hari ini, khatib ingin mengajak kita merenungkan kembali sebuah perjuangan yang sudah berlangsung sekian lama, namun hingga kini tidak pernah berhenti. Tak akan berhenti.

Sebuah perjuangan yang melibatkan pengorbanan, keteguhan, dan kesabaran, yakni perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan yang tidak berperikemanusiaan.

Rakyat Palestina telah berjuang mempertahankan tanah suci kita, tanah Baitul Maqdis, selama puluhan tahun dari kebrutalan penjajah Zionis.

Mereka tidak hanya berjuang secara fisik, tetapi juga dengan keyakinan penuh bahwa mereka sedang menunaikan kewajiban yang mulia, yaitu berjihad di jalan Allah. Al-Qur’an dan Sunnah telah banyak mengajarkan kita mengenai pentingnya berjihad melawan kezaliman.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 190:

وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”

Ayat ini menjadi landasan bagi rakyat Palestina bahwa mereka tidak pernah berhenti memperjuangkan hak mereka meskipun harus menghadapi kekuatan yang sangat besar.

Meski banyak di antara mereka yang syahid, termasuk para pemimpin perjuangan mereka seperti Sheikh Ahmad Yassin dan Dr. Abdul Aziz Rantisi, bahkan termasuk Yahya Sinwar yang dilaporkan telah syahid beberapa waktu lalu, semangat perjuangan tidak pernah padam. Setiap tetes darah syuhada justru menjadi bahan bakar baru yang menggerakkan perjuangan generasi berikutnya.

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah

Salah satu rahasia penting keteguhan rakyat Palestina adalah kecintaan mereka yang mendalam terhadap Al-Qur’an. Tradisi menghafal dan memahami Al-Qur’an telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Palestina sejak dini.

Bahkan, di tengah kesulitan hidup akibat penjajahan, anak-anak Palestina dikenal memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menghafal Al-Qur’an. Mereka menemukan ketenangan dan kekuatan dari firman Allah yang menjadi cahaya di tengah kegelapan hidup mereka.

Meski mereka ditindas, dibuat kelaparan, dibakar, dibantai, mereka tetap teguh dan sabar dalam menghadapi penindasan para penjajah yang mengotori Masjidil Aqsha.

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Firman Allah Ta’ala dalam Al Qur’an Surah Al-Isra’ ayat 1 ini selalu menjadi peneguh iman dan ketabahan mereka dan kita semua bahwa tanah Palestina, tempat berdirinya Masjid Al-Aqsa, adalah tanah yang diberkahi oleh Allah. Kecintaan terhadap Al-Qur’an memberikan keteguhan hati untuk terus melawan penjajahan, karena mereka yakin Allah bersama mereka.

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah

Sejarah Palestina tidak pernah lepas dari syahidnya banyak pemimpin yang berani, yang menjadi simbol keteguhan hati dalam perjuangan.

Tokoh-tokoh seperti Sheikh Ahmad Yassin, pemimpin spiritual Hamas, Ismail Haniyah, dan banyak tokoh lainnya di masa lalu, yang dikenal sebagai pejuang dan pemimpin rakyat Palestina, adalah garis tegas bahwa perjuangan tidak mengenal akhir walau harus kehilangan banyak pemimpin.

Meski syahidnya para tokoh besar ini menorehkan luka yang dalam bagi rakyat Palestina, setiap kehilangan justru menguatkan perjuangan mereka.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

مَا أَحَدٌ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا وَلَهُ مَا عَلَى الْأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا الشَّهِيدُ يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ عَشْرَ مَرَّاتٍ لِمَا يَرَى مِنْ الْكَرَامَةِ

“Tidaklah seorang pun yang masuk surga ingin kembali ke dunia, meskipun dia memiliki segala yang ada di dunia, kecuali orang yang mati syahid. Ia ingin kembali ke dunia lalu mati syahid lagi sebanyak sepuluh kali, karena ia melihat kemuliaan yang diberikan padanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan keyakinan ini, rakyat Palestina tidak pernah gentar dalam menghadapi penjajah, bahkan ketika para pemimpin mereka gugur, mereka justru semakin yakin bahwa jalan perjuangan mereka adalah jalan yang benar dan penuh berkah.

Keteguhan perjuangan rakyat Palestina ini mengingatkan kita pada perlawanan heroik para pejuang kemerdekaan Indonesia. Salah satu contoh terbaik adalah Panglima Besar Jenderal Soedirman, yang memimpin pasukan Indonesia dalam perang gerilya melawan penjajah Belanda.

Dengan kondisi kesehatan yang buruk, Jenderal Soedirman tetap memimpin pasukannya dari gunung ke gunung, menolak menyerah meskipun dihadapkan pada kekuatan yang jauh lebih besar.

Demikian pula dengan rakyat Palestina, yang menggunakan berbagai cara perlawanan, termasuk intifada seperti operasi taufan Al Aqsha, melawan penjajah. Meskipun mereka tidak memiliki teknologi dan persenjataan modern, keteguhan hati dan strategi gerilya menjadi senjata ampuh yang terus membuat penjajah kewalahan.

Seperti halnya Indonesia yang akhirnya meraih kemerdekaan setelah perjuangan panjang, kita yakin bahwa keteguhan Palestina pada akhirnya juga akan membuahkan kemenangan, karena setiap perjuangan yang didasari oleh kebenaran dan keadilan akan diridhai oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.

وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۖ

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa…” (QS. An-Nur: 55)

Jihad adalah keteguhan dan kesungguhan melawan kezaliman dan ketidakadilan. Apa yang dilakukan oleh rakyat Palestina adalah jihad dalam rangka mempertahankan hak mereka yang sah.

Melawan penjajahan adalah kewajiban bagi setiap Muslim ketika mereka dan tanah air mereka dizalimi. Siapa saja yang berjuang untuk melindungi diri, keluarga, harta, atau agamanya dari kezaliman, termasuk dalam golongan syuhada. Inilah yang dipegang teguh oleh rakyat Palestina.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْدٍ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : « مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ أَهْلِهِ أَوْ دُونَ دَمِهِ أَوْ دُونَ دِينِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ

“Barangsiapa yang terbunuh karena membela hartanya, maka dia syahid. Barangsiapa yang terbunuh karena membela keluarganya, maka dia syahid. Barangsiapa yang terbunuh karena membela agamanya, maka dia syahid. Barangsiapa yang terbunuh karena membela darahnya, maka dia syahid.” (HR. Abu Dawud)

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا
اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد

فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى اِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ

Jamaah Jumat yang berbahagia,

Perjuangan rakyat Palestina mengandung hikmah penting bagi kita yang mengajarkan keteguhan iman dan kekuatan jihad yang sejati.

Mereka tidak hanya berjuang dengan apa yang mereka miliki secara fisik, tetapi juga dengan hati yang penuh keyakinan bahwa mereka sedang membela kebenaran.

Tradisi mereka yang kuat dalam mencintai Al-Qur’an, pengorbanan para pemimpin mereka, dan perlawanan yang terus berlanjut meski dihadapkan pada banyak rintangan, adalah bukti bahwa perjuangan ini tidak akan berhenti hingga kemenangan diraih.

Kita sebagai umat Islam memiliki kewajiban untuk mendukung perjuangan mereka. Baik melalui doa, bantuan materi, maupun menyuarakan keadilan di berbagai forum.

Mari kita berdoa, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala memberikan kemenangan kepada saudara-saudara kita di Palestina, dan semoga kita semua diberikan kekuatan untuk selalu berada di jalan yang benar.

إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. اللهم صل على محمد وعلى آل محمد، مكا صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد، وبارك على محمد وعلى آل محمد، كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

Do’a Penutup

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً. اللّهُمَّ وَفِّقْنَا لِطَاعَتِكَ وَأَتْمِمْ تَقْصِيْرَنَا وَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ . وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبّ الْعَالَمِيْنَ

اللهم اغفر لنا وللمسلمين، وارحمنا وارزقنا الثبات على الدين. اللهم اجعلنا من أهل السنة والجماعة، واهدنا إلى طريق الوسطية في كل أمر من أمور ديننا ودنيانا. اللهم احفظ بلادنا وبلاد المسلمين من الفتن ما ظهر منها وما بطن، واجعلنا من الذين يستمعون القول فيتبعون أحسنه. ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار. والحمد لله رب العالمين

!عِبَادَاللهِ

إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Peran Murabbi dalam Perjuangan Islam tidak Mengenal Kata Pensiun

MAKASSAR (Hidayatullah.or.id) – Peran murabbi dalam perjuangan Islam tidak mengenal kata pensiun. Hal itu kembali ditegaskan oleh Ketua Dewan...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img