PALEMBANG (Hidayatullah.or.id) — Pembelajaran Al-Qur’an dalam Gerakan Nasional Dakwah Mengajar dan Belajar Al-Qur’an (Grand MBA) memegang peranan penting dalam kehidupan setiap Muslim. Bukan hanya sebagai bacaan, Al-Qur’an adalah sumber petunjuk hidup yang membawa rahmat dan berkah.
Demikian ditekankan Ketua Departemen Komunikasi dan Penyiaran DPP Hidayatullah, Ust. Shohibul Anwar, M.H.I, saat membuka acara Daurah Muallim dan Muallimat Grand MBA dan Metode Al-Hidayah yang digelar oleh DPW Hidayatullah Sumsel bekerjasama dengan Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) serta didukung oleh Laznas BMH selama 3 hari di Kampus Madya Ponpes Hidayatullah Banyuasin, Palembang, yang dibuka pada Kamis, 7 Rabiul Akhir 1446 (10/10/2024),
Menurut Shohibul, di Indonesia sendiri sebagai negara dengan mayoritas Muslim, pembelajaran Al-Qur’an masih menjadi tantangan yang besar.
Shohibul Anwar menyoroti fakta mengkhawatirkan bahwa ada sekitar 150 juta Muslim di Indonesia yang belum mampu membaca Al-Qur’an. Kondisi ini makin terasa mencemaskan dengan adanya data yang menyebut bahwa hanya 38 persen dari Muslim di Indonesia yang melaksanakan shalat secara konsisten.
Shohibul Anwar menyampaikan Grand MBA adalah sebuah gerakan yang dirancang untuk membangun peradaban Indonesia melalui pencerahan berbasis Al-Qur’an. Gerakan ini bertujuan untuk mengatasi krisis spiritual dan pendidikan yang dihadapi oleh umat Islam di Indonesia.
“Dengan Grand MBA, kita berharap bisa mencetak generasi yang tidak hanya mampu membaca dan menghafal Al-Qur’an, tetapi juga memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita ingin menghadirkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin, yang membawa keberkahan bagi seluruh umat manusia,” kata Shohibul.
Di sinilah terang dia letak pentingnya Grand MBA, yang mengintegrasikan metode pembelajaran sistematis untuk membantu umat tidak hanya membaca, tetapi juga memahami, menghafal, dan yang paling penting, mampu dan penuh kesadaran mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Ustadz Shohibul Anwar juga menekankan bahwa gerakan Grand MBA adalah upaya untuk membangun peradaban yang berlandaskan pada pencerahan Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab yang mengandung petunjuk bagi seluruh umat manusia, dan jika dipahami dengan benar, ajarannya akan membawa kemaslahatan bagi kehidupan bermasyarakat.
“Kita ingin menghadirkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin, yang membawa keberkahan bagi seluruh umat manusia. Mari kita bersama-sama bangkit untuk membangun peradaban yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an,” tambah Shohibul Anwar.
Pembelajaran Al-Qur’an bukan sekadar proses akademik, tetapi merupakan proses transformasi spiritual dan sosial. Di Indonesia, Grand MBA menjadi salah satu inisiatif penting untuk mengatasi buta aksara Arab dan krisis pemahaman agama yang sedang melanda umat.
Dengan pendekatan sistematis, Grand MBA diharapkan dapat menuntun umat yang tidak hanya menguasai bacaan dan hafalan Al-Qur’an, tetapi juga mampu memahami dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 75 peserta yang terdiri dari para guru madrasah dari lingkungan Pesantren Hidayatullah Sumsel dan utusan sekolah dari DPD Hidayatullah Musi Rawas serta DPW Hidayatullah Bangka Belitung.*/Kosim