
SURABAYA (Hidayatullah.or.id) — Sebagai respon terhadap gejala pelemahan institusi keluarga yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, Pemuda Hidayatullah Jawa Timur meluncurkan program gerakan Akademi Keluarga Sakinah (AKSI) yang dirangkai dengan gelaran seminar keluarga di Aula Lt 3 Gedung Integral, Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Jawa Timur, Ahad, 8 Muharam 1446 (14/7/2024).
Kegiatan bertema ‘Mencetak Generasi Muslim yang Unggul’ ini menghadirkan satu keluarga inspiratif sebagai narasumber, yaitu Ario Muhammad, Ph.D, dan sang istri, Ratih Nur Esti Anggraini, Ph.D, serta anak mereka Muh DeLiang Al Farabi, yang menjadi representasi keluarga muda muslim yang layak menjadi contoh dalam mendidik anak-anak yang cerdas dan sholeh.
Dalam sambutannya, ketua panitia, Muhammad Faruq, menekankan bahwa langkah ini merupakan strategi penting dalam membantu bangsa Indonesia mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“2045 itu 20 tahun lagi, sehingga kita masih punya waktu 20 tahun untuk mendidik putra-putri kita menjadi generasi unggul,” ujar pemuda asal Palu, Sulawesi Tengah ini.
Senada dengan Faruq, Ketua PW Pemuda Hidayatullah Jawa Timur, Adib Nur Syahid, juga menyampaikan keseriusan Pemuda Hidayatullah khususnya di Jatim dalam menangkal pemikiran-pemikiran yang dapat merusak institusi keluarga Indonesia sekaligus mengokohkan ketahanan bangsa mulai dari rumah.
“Itulah mengapa kita perlu konsep yang konsisten dalam membina keluarga Indonesia, terutama keluarga muda. Semoga hadirnya Akademi Keluarga Sakinah ini bisa memberi solusi atas permasalahan tersebut,” tutur Adib, seperti dalam keterangannya kepada media ini.
Peluncuran Akademi Keluarga Sakinah
Acara yang dihadiri ratusan peserta ini berlangsung khidmat sejak pukul 08.00 hingga berakhir pada pukul 11.20 WIB. Kesempatan tersebut juga digunakan Pemuda Hidayatullah Jatim untuk meluncurkan program AKSI atau Akademi Keluarga Sakinah.
Adib menjelaskan, program AKSI akan fokus pada pembinaan keluarga muda muslim secara berkelanjutan. Pembinaan ini mencakup berbagai bidang seperti agama, sosial, dan ekonomi keluarga, serta aspek-aspek lain yang relevan untuk menciptakan keluarga yang harmonis dan berkualitas.
“Tujuan utama dari program ini adalah untuk membentuk generasi yang mampu menghadapi tantangan zaman dengan nilai-nilai Islam yang kuat dan kokoh,” terang Adib.
Dengan adanya program seperti AKSI, Adib berharap keluarga-keluarga muda muslim di Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya dapat lebih terarah dalam mendidik anak-anak mereka.
Adib menukaskan Akademi Keluarga Sakinah sebagai ikhtiar Pemuda Hidayatullah dalam kontribusinya dalam membentuk karakter yang baik, nilai-nilai moral yang kuat, dan kemampuan untuk menjadi pemimpin yang berintegritas.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Adib mentatakn program Akademi Keluarga Sakinah ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat.
“Pemuda Hidayatullah Jawa Timur berkomitmen dalam memperkuat institusi keluarga karena ini salah satu agenda yang diderivasi dari program nasiona kita. Dengan berbagai program yang direncanakan, termasuk AKSI, harapannya ini mampu mencetak generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga sholeh dan berakhlak mulia,” kata Adib menandaskan.
Sementara itu, sebagai narasumber dalam seminar, keluarga Ario Muhammad dan Ratih NEA berbagi pengalaman mereka dalam mendidik anak serta beragam tantangan dan dinamikanya.
Mereka memberikan inspirasi mengenai bagaimana membentuk lingkungan keluarga yang mendukung perkembangan anak-anak secara optimal baik dari segi akademis maupun spiritual.
Muh DeLiang Al Farabi, anak mereka, memiliki bakat dan talenta luar biasa. Ia juga berkesempatan menyapa peserta seminar dan berbagi inspirasi kepada ratusan peserta.
DeLiang Al Farabi lahir di Taiwan dan dibesarkan di Bristol, Inggris, ini menjadi contoh nyata hasil pendidikan yang berfokus pada pengembangan karakter dan pengetahuan yang seimbang. Penulis cilik ini juga berhasil menelurkan 2 novel yang bisa tembus Top 15 kategori Dark Comedy Amazon Amerika Serikat dan Inggris.
Seminar ini juga menyoroti pentingnya peran keluarga dalam membentuk karakter anak-anak. Dalam era modern yang penuh dengan tantangan, keluarga menjadi benteng pertama dalam melindungi anak-anak dari pengaruh negatif.
Oleh karena itu, menurut Ario, pembinaan keluarga muda menjadi krusial untuk memastikan bahwa generasi penerus dapat tumbuh dengan nilai-nilai yang baik dan kemampuan yang memadai untuk berkontribusi pada masyarakat. (ybh/hidayatullah.or.id)