AdvertisementAdvertisement

Kursus Muballigh Profesional Tekankan Dakwah sebagai Ruh Pembangunan Bangsa

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Dalam lanskap kehidupan keagamaan di Indonesia, peran muballigh tidak hanya terbatas pada mimbar masjid, tetapi juga merambah ruang-ruang baru di dunia digital.

Kesadaran inilah yang melatari terselenggaranya Kursus Muballigh Profesional oleh Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) bekerja sama dengan Korp Muballigh Hidayatullah (KMH). Kegiatan ini digelar di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah Jakarta pada 6–7 September 2025 dengan semangat memperkuat kompetensi generasi muda dalam berdakwah.

“Kursus Muballigh Profesional ini sarana untuk membantu masyarakat, termasuk kaum muda siap dalam dunia dakwah. Baik ceramah, khutbah bahkan bagaimana memanfaatkan media sosial sebagai sarana dakwah,” tegas Ketua KMH, Iwan Abdullah.

Pernyataan tersebut menjadi benang merah dari penyelenggaraan acara, yakni menyiapkan para dai agar mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman sekaligus menjaga ruh dakwah tetap membumi.

Dalam penjelasannya, Iwan Abdullah menekankan pentingnya kesiapan anak muda untuk turun langsung ke masjid dengan keterampilan memadai.

Menurutnya, keahlian khutbah, kultum, hingga keterampilan berbicara publik menjadi bekal dasar yang tidak bisa diabaikan serta upaya mendorong generasi muda untuk menjadikan dakwah sebagai jalan pengabdian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Kegiatan ini bagian dari komitmen Hidayatullah bersama simpul sinergi yang ada dalam melahirkan generasi muballigh yang berdaya saing tinggi, mampu bersinergi dengan kebutuhan masyarakat, dan tetap menjadikan dakwah sebagai ruh pembangunan bangsa,” tandasnya.

Adaptasi Perkembangan Teknologi

Kursus ini juga menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi yang aktif di bidang dakwah dan komunikasi publik. Salah satunya adalah Kepala Humas BMH Pusat, Imam Nawawi, yang selama ini konsisten menulis setiap hari di laman pribadinya, masimamnawawi.com.

Dalam pemaparannya, ia menggarisbawahi pentingnya adaptasi muballigh terhadap perkembangan teknologi.

“Dakwah digital urgen. Karena bagaimanapun digital adalah realitas baru, yang para dai muda tak boleh diam saja. Harus aktif sehingga produktif dalam menebar pesan kebaikan melalui dunia digital,” ungkap Imam Nawawi.

Ia menegaskan, media sosial tidak hanya sekadar ruang hiburan, tetapi juga sarana strategis dalam menyampaikan pesan moral dan spiritual yang relevan dengan kehidupan masyarakat modern.

Peserta kursus juga merasakan manfaat langsung dari kegiatan ini. Muhammad Adnan, salah satu peserta, mengaku memperoleh pengalaman berharga yang meningkatkan rasa percaya diri dalam berdakwah.

Bagi Adnan, dakwah tidak bisa hanya mengandalkan niat tulus, melainkan harus dibarengi dengan kesiapan intelektual dan keberanian tampil di depan masyarakat.

“Saya akhirnya menyadari dakwah memang harus ikhlas, tapi tampil di depan masyarakat kami harus benar-benar siap. Dakwah tidak bisa tanpa semangat membaca yang sungguh-sungguh ke depan,” tuturnya.

Kursus ini menurutnya penting bagi angkatan muda seperti dirinya dalam penguatan kapasitas agar dapat menjawab tantangan zaman. Dari masjid hingga media digital, dari khutbah hingga konten sosial, para peserta diarahkan untuk menjadi pribadi yang tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga konsisten menebarkan kebaikan dengan pengetahuan yang kuat.

Editor: Adam Sukiman
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Ajang DPW Cup 2025 Hidayatullah DIY-Jateng Bagsel Kirim Pesan Pentingnya Kesehatan Fisik

YOGYAKARTA (Hidayatullah.or.id) -- Dalam tradisi Islam, kesehatan merupakan amanah sekaligus sarana untuk memperkuat ibadah. Rasulullah SAW menegaskan bahwa tubuh...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img