SALAH satu amalan utama di bulan Ramadhan adalah sedekah. Ada beberapa hadist yang mempertegas tentang keutamaan sedekah di bulan Ramadhan. Rasulullah melakukannya sendiri sebagai teladan dan memberikan kabar keutamaan dari sedekah di bulan Ramadhan, meski hanya sebiji kurma, segelas air.
Rasulullah bersabda:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ
Dari Ibnu Abbas yang berkata, “Rasulullah Saw adalah orang yang paling dermawan dan saat beliau paling dermawan adalah di bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemui beliau. Malaikat Jibril senantiasa menemui beliau pada setiap malam dalam bulan Ramadhan untuk saling mempelajari Al-Qur’an. Pada saat itu Rasulullah lebih dermawan dalam melakukan amal kebajikan melebihi (cepat dan luasnya) hembusan angin.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bulan Ramadhan membawa suasana kepada orang-orang beriman untuk berbagi. Semua merasa rugi jika tidak turut berbagi di bulan Ramadhan ini, terutama saat menjelang buka puasa. Salah satu yang semarak dan menjadi tradisi yang baik sejak dulu adalah di Haramain masjidil Haram dan masjid Nabawi.
Di dua masjid itu, luar biasa orang berlomba untuk berbagi. Orang yang kaya menyiapkan makanan dan minuman yang banyak dengan mengkapling tempat di masjid. Ada orang yang diutus khusus untuk mengajak jamaah bisa ikut makan di tempat yang disediakan. Utusan itu terkadang harus berebut dan “berkelahi” dengan yang lain. Luar biasa berkelahi untuk memberi kebaikan.
Bagi orang yang tidak mampu, mereka juga ikut berbagi meski dengan beberapa lembar tisu, air minum mineral, beberapa biji kurma dan hal-hal yang sederhana. Intinya mereka ingin berbagi.
Di masjid-masjid Indonesia juga melimpah makanan dan minuman. Meski tidak seperti di Haramain. Terkadang harus dijadwal dan dibatasi orang yang membawa makanan karena khawatir mubadzir.
Momentum berbuka puasa menjadi saat yang tepat untuk berbagai dan bersedekah. Salah satu motivasinya adalah hadist Rasulullah
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Rasulullah Saw bersabda, “barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala dari orang yang berpuasa itu sedikitpun. (HR. Al-Tirmidzi).
Inilah yang menjadi motivasi iman yaitu sedekah di bulan Ramadhan sangat utama karena sedekah di bulan tersebut membantu orang lain untuk melaksanakan ibadah puasa. Bahkan orang yang memberikan makan orang yang berpuasa akan diberikan ganjaran sebagaimana orang yang berpuasa tersebut.
Ironisnya ada sebagian orang yang menikmati Ramadhan sebagai bulan orang banyak memberi, berbagi dan sedekah. Menikmati dengan hanya menjadi penerima atau penikmat dari pemberian orang lain. Padahal sebagian mereka ada kemampuan untuk berbagi.
Seharusnya penerima sedekah adalah orang-orang faqir miskin, anak-anak yatim dan tidak mampu yang menikmati Ramadhan penuh berkah dengan banyak pemberian dari para dermawan dan muhsinin.
Abdul Ghofar Hadi