AdvertisementAdvertisement

Menteri Kebudayaan Tegaskan Genosida Budaya Terjadi di Gaza

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menyatakan dukungan tegas atas perjuangan rakyat Palestina dalam aksi damai yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP), Ahad, 9 Shafar 1447 (3/8/2025).

Dalam orasinya, Fadli menegaskan bahwa sikap pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tidak berubah, yakni mendukung penuh kemerdekaan Palestina sebagai negara yang berdaulat.

Ia menekankan bahwa dukungan ini merupakan perwujudan dari amanat konstitusi Indonesia yang menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

“Kita tidak punya lagi kata-kata yang dapat mewakili betapa kejam dan brutalnya rezim zionis Israel melakukan pembantaian massal terhadap rakyat Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak yang tak berdosa,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis.

Ia mengapresiasi peran aktif Menteri Luar Negeri Sugiono yang menurutnya konsisten dalam mengarahkan diplomasi Indonesia untuk mendukung penghentian kekerasan dan genosida di Gaza. Fadli menggarisbawahi bahwa kebijakan luar negeri Indonesia tetap sejalan dengan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan dan keadilan global.

Mengomentari eskalasi kekerasan di Gaza, Fadli menyatakan bahwa penghancuran fasilitas publik oleh Israel—termasuk sekolah, rumah sakit, dan tempat pengungsian—tidak dapat dipahami semata sebagai tindakan perang. Menurutnya, hal itu merupakan bentuk genosida di era modern.

“Serangan dan penghancuran yang sistematis terhadap budaya, situs bersejarah, monumen, dan pusat peradaban Palestina di Gaza bukan hanya menghancurkan fisik, tetapi juga merupakan upaya penghapusan identitas suatu bangsa dan peradaban. Ini adalah bentuk genosida budaya yang sangat kejam dan nyata di zaman modern,” kata Fadli.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kekerasan tidak hanya menyasar struktur budaya fisik, tetapi juga ditujukan kepada individu-individu yang memelihara kebudayaan Palestina.

“Termasuk di dalamnya adalah serangan brutal terhadap para budayawan, seniman, dan intelektual Palestina yang menjadi penjaga dan pewaris nilai-nilai budaya bangsa,” sambung Fadli, yang juga dikenal sebagai mantan wartawan Majalah Suara Hidayatullah.

Dalam orasi yang sama, Fadli mengkritik negara-negara yang terus memberikan dukungan kepada rezim zionis. Ia menilai bahwa dukungan tersebut mencabut legitimasi moral mereka dalam berbicara mengenai demokrasi dan hak asasi manusia.

“Tindakan ini merupakan penghapusan ingatan sejarah sebuah bangsa dan merupakan tragedi kemanusiaan dan budaya yang sangat kejam,” tegasnya.

“Kita mempunyai amanah konstitusional untuk melawan penjajahan dan penindasan, bukan hanya terhadap rakyat Gaza yang terus dibantai, tetapi juga terhadap penghancuran budaya dan peradaban yang selama ini menjadi identitas bangsa Palestina.”

Ia menyampaikan keyakinannya bahwa perjuangan rakyat Palestina akan menjadi awal kebangkitan sebuah negara merdeka dan lahirnya kembali peradaban yang selama ini terancam. Fadli juga menyerukan tekanan global terhadap Israel dalam bentuk sanksi menyeluruh.

“Kita mendesak adanya sanksi internasional yang tegas dan menyeluruh terhadap Israel. Negara-negara di dunia harus solid dan bersatu memberikan tekanan melalui sanksi ekonomi, politik, dan diplomatik agar kekejaman ini segera dihentikan,” tuturnya.

“Semangat kita adalah semangat keadilan dan kemanusiaan. Mari kita terus bersatu membela kemerdekaan Palestina,” pungkasnya.

Editor: Adam Sukiman
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Wakil Wali Kota Ajak Lulusan STIS Hidayatullah Majukan Ekonomi Syariah

BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) – Prosesi sidang senat wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan tahun 2025 menjadi momentum penting...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img