AdvertisementAdvertisement

Metodologi Dakwah sebagai Fondasi Perubahan di Era Informasi

Content Partner

BULUNGAN (Hidayatullah.or.id) — Di tengah arus deras informasi dan opini yang mengaburkan nilai, pemahaman metodologi (manhaj) dakwah yang benar menjadi kebutuhan mendesak. Bukan hanya bagi kalangan da’i, tapi juga bagi siapa saja yang ingin menjadikan nilai-nilai kebaikan sebagai arah hidup dan arah perubahan sosial.

Inilah yang menjadi semangat utama dalam Dauroh Marhala Ula yang digelar oleh Hidayatullah Bulungan bersama Muslimat Hidayatullah (Mushida) Kalimantan Utara.

Kegiatan yang berlangsung belum lama ini diadakan di Pondok Pesantren Hidayatullah Jelarai, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Sebanyak 27 peserta mengikuti kegiatan selama dua hari tersebut dengan antusias.

Daniati Lamahoda, perwakilan panitia pelaksana, menjelaskan secara singkat namun padat tujuan dari kegiatan ini.

“Tujuan dari kegiatan dua hari ini adalah agar para peserta mampu memahami manhaj sistematika wahyu sukses tarbiyah dan dakwah,” ujarnya dalam keterangannya diterima media ini, Kamis 30 Dzulhijjah 1446 (26/6/2025).

Ia menegaskan bahwa inti dari kegiatan ini bukan semata pengajaran, tapi pembentukan kerangka berpikir dan bertindak.

Manhaj yang dimaksud merujuk pada sistematika dakwah yang berakar dari Al-Qur’an dan sunah, dengan menekankan bahwa setiap upaya perbaikan harus berlandaskan pada wahyu.

Ketika masyarakat dihadapkan pada banjir informasi tanpa arah, terang Daniati, kegiatan seperti Dauroh Marhala Ula menjadi mercusuar yang tidak hanya menyinari, tapi juga menunjukkan arah.

“Karena dakwah yang benar bukan sekadar semangat, tapi juga strategi—bermanhaj, berpijak pada wahyu, dan berpacu dengan tantangan zaman,” katanya.

Menjawab Tantangan Zaman

Salah satu peserta, Nur Fauziah dari Tanjung Selor, mengaku merasakan relevansi langsung antara materi yang disampaikan dan kondisi sosial kekinian.

“Materi yang disampaikan pemateri sangat relevan dengan kondisi saat ini. Bagaimana kita harus memiliki pemahaman manhaj yang benar agar tarbiyah dan dakwah menjadi sukses,” ungkapnya.

Di tengah kebingungan nilai dan ideologi yang berseliweran di ruang publik, kebutuhan akan pemahaman yang lurus dan sistematis menjadi semakin mendesak.

Kegiatan seperti ini menjadi oase yang menawarkan kejelasan arah bagi mereka yang ingin berkontribusi secara bermakna dalam masyarakat.

Namun bukan hanya pemahaman yang ditekankan. Pengamalan juga menjadi tujuan yang tidak kalah penting.

“Alhamdulillah materi yang disampaikan mudah dipahami, menjadi bekal dan semoga kami dapat istiqomah dalam pengamalannya,” imbuh Fauziah.

Kata “istiqomah” menjadi kunci dalam setiap gerakan dakwah. Ia bukan hanya berarti konsistensi, tapi juga keteguhan dalam menjaga nilai dan arah di tengah tantangan zaman.

Dakwah sebagai Gerakan Transformasi

Kegiatan Dauroh Marhala Ula ini turut mendapat dukungan dari Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Dukungan ini bukan sekadar administratif, melainkan mencerminkan keseriusan lembaga-lembaga keislaman dalam membentuk kader yang tangguh secara spiritual dan sosial.

Menurut Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Kaltara, M. Nor Komara, kegiatan ini adalah bagian dari proses kaderisasi strategis.

“Mereka adalah agen perubahan yang siap menyebarkan nilai-nilai kebaikan, dimulai dari diri sendiri, lalu ke lingkungan sekitar,” ujarnya.

Di tengah masyarakat yang cepat berubah, keberadaan agen perubahan yang memiliki dasar keilmuan dan spiritual yang kuat menjadi kebutuhan mendesak.

Kata dia, pelatih ini tidak hanya menjadi forum pembelajaran, tetapi juga arena pembentukan mentalitas. Mentalitas untuk bergerak, bukan sekadar berbicara. Untuk membina, bukan hanya mengkritik.

“Dalam konteks inilah, kegiatan ini menjadi simbol kecil dari gerakan besar yaitu mencetak generasi Muslim yang memahami jalan hidupnya, serta mampu mengajak dan membimbing orang lain dalam kebaikan yang sistematis,” tandasnya.*/

Editor: Adam Sukiman
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Manajemen Sosial Memanusiakan, Hidayatullah Ingatkan Fungsi Masjid sebagai Pusat Peradaban

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) -- Hidayatullah menyesalkan tindakan kekerasan yang terjadi di Masjid Agung Sibolga, Jalan Diponegoro, Kecamatan Sibolga Kota, Jumat...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img