![](https://hidayatullah.or.id/wp-content/uploads/2025/02/peletakan.jpeg)
LOMBOK TENGAH (Hidayatullah.or.id) — Pagi itu, langit cerah menaungi Pondok Pesantren Hidayatullah Olor Agung, yang terletak di Desa Labulia, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah.
Hari itu menjadi momentum istimewa bagi seluruh santri dan pengurus pesantren. Tanggal 9 Syaban 1446 H atau bertepatan dengan 8 Februari 2025 menjadi saksi sebuah langkah besar dalam pengembangan pendidikan Islam di daerah tersebut: peletakan batu pertama pembangunan asrama santri.
Suasana di sekitar lokasi dipenuhi kebahagiaan dan harapan. Para santri dan asatiz berkumpul, menyaksikan peristiwa yang telah lama dinanti. Dengan penuh khidmat, Ustadz Muslihudin Mustaqim, Ketua DPW Hidayatullah NTB, meletakkan batu pertama. Tindakannya itu menjadi simbol pembangunan fisik dan cerminan dari komitmen kuat dalam menyiapkan generasi Islam yang lebih baik.
Sejumlah dai dan pengurus Hidayatullah dari berbagai penjuru Pulau Lombok turut hadir, memberikan dukungan moral dan spiritual atas pembangunan ini.
Dalam sambutannya, Mudhir Pondok Pesantren Hidayatullah Olor Agung, Ustadz Zulkipli, menegaskan pentingnya keberadaan asrama ini. “Asrama ini adalah jawaban atas doa kami semua. Tempat yang akan menumbuhkan semangat belajar dan pengabdian para santri,” ungkapnya penuh harap.
Dengan fasilitas yang lebih memadai, mereka dapat lebih fokus dalam menuntut ilmu tanpa harus menghadapi kendala ruang dan kenyamanan. Ini menjadi langkah strategis dalam mendukung proses pendidikan yang lebih kondusif di pondok pesantren.
Ustadz Zulkipli juga berharap agar pembangunan ini dapat berjalan lancar dan selesai sesuai target. “Semoga tempat ini menjadi rumah kedua bagi para santri, tempat mereka belajar, berbagi, dan merajut impian besar untuk agama dan bangsa,” tuturnya.
Asrama ini diharapkan mampu mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia serta jiwa kepemimpinan yang kuat.
Pembangunan asrama santri ini merupakan bagian dari program yang dijalankan oleh Baitul Maal Hidayatullah (BMH), lembaga yang berkomitmen untuk mendukung pendidikan Islam dengan menyediakan fasilitas yang layak bagi para santri.
Program ini bertujuan memberikan kenyamanan bagi santri dalam belajar dan beraktivitas sehingga mereka bisa mengoptimalkan potensi diri tanpa hambatan sarana dan prasarana.
Dengan dimulainya pembangunan ini, harapan besar terpancang. Selain menjadi tempat beristirahat, asrama ini nantinya sebagai ruang tumbuhnya para calon pemimpin masa depan.
“Para santri dididik untuk menjadi pribadi yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki wawasan luas untuk membawa perubahan positif bagi umat dan bangsa. Sebuah langkah nyata untuk membangun generasi berkarakter, berilmu, dan siap mengemban amanah besar di masa mendatang,” tandas Zulkipli.*/Herim