JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Pondok Pesantren Hidayatullah Pemaluan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, menerima penghargaan Katadata Green Innovator Awards dalam rangkaian event Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2024 yang berlangsung pada 7-8 Agustus 2024.
Pondok Pesantren Hidayatullah Pemaluan diwakili Ust. Basri yang meraih Katadata Green Innovator Awards dalam Kategori Hutan dan Lahan dinilai telah memberikan kontribusi nyata terhadap pengelolaan hutan dan lahan serta energi berkelanjutan.
Pesantren Hidayatullah Pemaluan menyediakan lahan di area pesantren untuk ditanami pohon endemik Kalimantan dan buah-buahan untuk terlibat menjadi pelopor penghijauan atau sustainable forest city di IKN. Lahan yang digunakan merupakan tanah wakaf untuk pelestarian alam dan kesejahteraan sosial. Program ini bekerja sama dengan Sabuk Hijau Nusantara.
CEO Katadata Metta Dharmasaputra mengatakan penghargaan ini adalah penghargaan baru yang diumumkan dalam rangkaian event Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2024 yang berlangsung pada 7-8 Agustus 2024.
“Saya sebutkan dulu ini penghargaan yang baru diberikan pada tahun ini, yaitu Katadata Green Innovator Awards. Katadata Green Innovator Awards merupakan penghargaan yang diberikan Katadata Green kepada para inovator yang memberikan dampak dan kontribusi nyata bagi implementasi sustainability dan ekonomi hijau di Indonesia,” kata Metta dalam sambutannya, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Rabu, 2 Shafar 1446 (7/8/2024) malam.
Pada tahun pertama ini, Katadata Green Innovator Awards diberikan kepada dua kategori, yakni untuk para inovator di bidang hutan dan lahan serta energi berkelanjutan.
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah Rasfiuddin Sabaruddin mengatakan Hidayatullah memang telah sejak awal memiliki perhatian pada isu lingkungan termasuk ekonomi hijau, pengelolaan hutan dan lahan serta energi berkelanjutan di Indonesia.
Hal itu salah satunya ditandai dengan diberikannya anugerah Kalpataru kepada pendiri Hidayatullah Ust. Abdullah Said dari Presiden Soeharto pada tahun 1984. Atas perhatiannya itu pula, lembaga badan lingkungan dunia pun pernah berkunjung untuk meninjau langsung lingkungan Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan Gunung Tembak, Balikpapan.
Rasfiuddin mengingatkan perlunya keterlibatan Pemuda Hidayatullah dalam isu isu lingkungan termasuk perubahan iklim (climate change) sebagaimana telah dilakukan oleh pendiri Hidayatullah Ustadz Abdullah Said yang amat peduli terhadap kelestarian lingkungan.
“Perhatian pada lingkungan ini adalah nafas gerakan Hidayatullah. Pemuda perlu terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan kepedulian lingkungan. Bahkan, kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan memperkuat kohesi sosial ini harus ditanamkan sejak dini,” tegasnya menandaskan. (ybh/hidayatullah.or.id)