Hidayatullah.or.id — Provinsi Papua memiliki letak geografis yang relatif sangat luas. Untuk itu, Hidayatullah terus turut serta mendukung program pembangunan yang digalakkan pemerintah di wilayah ini.
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Hidayatullah Provinsi Papua, Fatahuddin Amin, mengatakan Hidayatullah yang konsen di bidang dakwah, sosial, dan pendidikan, aktif mengembangkan sayapnya di daerah lainnya agar masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan bimbingan agama dan layanan pendidikan dan sosial.
“Kami membutuhkan banyak tenaga kader yang siap mengabdi di wilayah ini guna memberikan pelayanan dakwah dan pembinaan umat melalui pendidikan dan sosial,” kata Fatahuddin disela acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Hidayatullah Papua berlangsung di Kabupaten Mimika, belum lama ini.
Pimpinan Wilayah Hidayatullah Papua menggelar Rapat Kerja Wilayah di Kampus Utama Pondok Pesantren Hidayatullah Timika, Kabupaten Mimika, Papua (21-23/02/2014) lalu.
Dalam kegiatan Rakerwil ini PW Hidayatullah Papua menyampaikan laporan dan program kerja yang disampaikan Nur Fatahuddin Amin selaku ketua.
Dalam laporan itu Ustadz Nur Fatahuddin menyampaikan keinginannya kepada Pimpinan Pusat Hidayatullah agar dapat mengirimkan tenaga kadernya mengingat Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas di wilayah kerja Hidayatullah Papua dan akan dibukanya cabang-cabang Hidayatullah baru yang sudah siap lahannya.
“Lahan sudah siap, tapi kami belum memiliki SDM yang dapat ditugaskan di sana seperti di Kabupaten Puncak Wamena, Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Keppi,” kata Fatahuddin.
Rakerwil yang mengusung tema “Revitalisasi Organisasi Menuju Standarisasi dan Sentralisasi” ini dihadiri oleh perwakilan Pimpinan Pusat (PP) yakni Drs H. Wahyu Rahman, juga unsur Pengurus Pimpinan Wilayah Hidayatullah Papua, dan perwakilan Pimpinan Daerah (PD) se-Provinsi Papua yang terdiri dari Pimpinan Daerah Hidayatullah Timika sebagai tuan rumah, PD Hidayatullah Sentani, PD Hidayatullah Kerom, PD Hidayatullah Serui, PD Hidayatullah Nabire, PD Hidayatullah Biak, PD Hidayatullah Merauke, dan PD Hidayatullah Buvendigul.
Acara tahunan ini mengagendakan sosialisasi hasil-hasil Rapat Kordinasi Nasional Hidayatullah yang digelar di pertengahan bulan Januari lalu. Acara ini juga dihadiri oleh salah satu pendiri Pondok Pesantren Hidayatullah Ustadz Usman Palese.
Dalam ceramahnya Ustadz Usman sangat terharu karena setelah 41 tahun Pesantren Hidayatullah berkembang atau lebih tepatnya berdiri pada tahun 1973 di seluruh penjuru Indonesia, baru kali pertama ini beliau menginjakan kaki di bumi Papua dan melihat secara langsung perkembangan Hidayatullah yang berada di Bumi Cendarawsih ini.
Tanpa melewatkan kesempatan yang ada, Ustadz Usman Palese juga bersilaturrahim mengunjungi beberapa Cabang Hidayatullah di Papua seperti Hidayatullah Timika di mana acara Rakerwil berlangsung, Hidayatullah Jayapura, Hidayatullah Manokwari, dan Hidayatullah Sorong.
Sementara itu, dalam acara pembukaan, Wahyu Rahman mewakili Pimpinan Pusat menyampaikan, bahwa revitalisasi dan sentralisasi merupakan penguatan manhaj, konsep dan ibadah. Sedangkan standarisasi dalam konsep Hidayatullah adalah menstandarkan aspek pendidikan, ibadah dan konsep pemahaman dalam Hidayatullah yang lebih kita kenal dengan Sistematika Nuzulnya Wahyu (SNW).
“Sistem standarisasi ini kita gunakan karena kita menggunakan konsep Sistematika Nuzulnya Wahyu yang ditujukan pada garis komando Imamah Jama’ah. Jadi, standarisasi dan sentralisasi dalam konsep Hidayatullah adalah Konsep Imamah Jama’ah,” papar Drs. Wahyu Rahman.
Ustadz Wahyu Rahman yang menutup secara resmi kegiatan Rakerwil ini juga memberikan apresiasi kepada PW Hidayatullah Papua yang telah melebarkan sayap dakwahnya dan membuka beberapa cabang di Wilayah Papua. (Akhmad Muslimin, Hidayatulah Jayapura)