AdvertisementAdvertisement

SAR Hidayatullah Didorong Tumbuhkan Budaya Tangguh Bencana di Masyarakat

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, KH. Naspi Arsyad, saat menerima pengurus baru SAR Hidayatullah periode 2025-2030 beserta jajaran pembina dan pengawas di ruang kerjanya, Selasa, 6 Jumadil Awal 1447 (28/10/2025).

Naspi menyampaikan bahwa peran SAR Hidayatullah tidak hanya sebatas reaksi terhadap bencana, tetapi juga mencakup upaya preventif dan edukatif.

Ia mengatakan, melalui pelatihan mitigasi dan sosialisasi kebencanaan, lembaga ini diharapkan mampu menumbuhkan kewaspadaan dini dan budaya tangguh bencana di masyarakat.

“Kerja kemanusiaan tidak berhenti di medan evakuasi. Ada tanggung jawab moral untuk mengedukasi masyarakat agar siap dan tanggap menghadapi risiko bencana sejak dini,” ujar Naspi.

Selain memperkuat sumber daya manusia, Naspi juga menyoroti pentingnya kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, baik lembaga pemerintah maupun organisasi kebencanaan lainnya. Ia menilai sinergi lintas lembaga sangat penting untuk meningkatkan efektivitas operasi SAR dan memperluas jangkauan bantuan.

“SAR Hidayatullah harus terus membuka diri untuk bekerja sama dengan BNPB, Basarnas sebagai leader sector, dan lembaga-lembaga sosial lainnya dalam semangat kolaborasi dan pelayanan kemanusiaan,” tegasnya.

Pergantian kepengurusan ini diharapkan menjadi momentum penguatan kelembagaan SAR Hidayatullah. Dengan semangat baru dan arah strategis yang lebih terukur, Naspi berharap, lembaga ini diharapkan mampu memperluas kontribusi dalam penanganan bencana sekaligus memperkuat karakter kader relawan yang berjiwa sosial, disiplin, dan berorientasi pada pelayanan publik.

“Sebagai lembaga yang tumbuh dari kultur dakwah Hidayatullah, SAR Hidayatullah hendaknya menempatkan nilai keikhlasan, kebersamaan, dan profesionalitas sebagai dasar geraknya,” harapnya.

Melalui kepemimpinan baru ini, Naspi berharap lembaga ini semakin dikenal bukan hanya karena ketangguhannya di lapangan, tetapi juga karena ketulusannya dalam melayani sesama.

“Jadikan kerja SAR sebagai bentuk ibadah dan dakwah melayani masyarakat. Setiap tindakan penyelamatan adalah bentuk pengabdian kepada Allah dan kemanusiaan,” pungkasnya.

Reporter: Qoim Biamrillah
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

KHUTBAH JUM’AT Dua Do’a Penjaga Hati dan Jalan Menuju Husnul Khatimah

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img