
YOGYAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Dalam tradisi keindonesiaan yang menjunjung gotong royong, kepedulian terhadap sesama senantiasa menjadi bagian penting dalam pendidikan dan pembentukan karakter generasi muda. Semangat itu tampak dalam respons lingkungan Sekolah Integral Hidayatullah Yogyakarta terhadap rangkaian bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Kepala Sekolah MTs dan MA Hidayatullah Yogyakarta, Muhammad Rifki Saputra, menegaskan bahwa gerakan penggalangan dana yang dilakukan para santri menjadi elemen penting dari proses pendidikan karakter yang menjadi fondasi pembelajaran di lembaganya.
“Kegiatan galang dana peduli bencana merupakan bagian integral dari pembentukan karakter siswa. Pendidikan bukan hanya tentang angka-angka di rapor, tentang hafalan, tentang matematika, tetapi juga tentang membentuk manusia yang berkarakter dan berakhlak mulia,” ujarnya dalam penyerahan bantuan di halaman sekolah pada Jumat, 21 Jumadil Akhir 1447 (12/12/2025).
Rifki menambahkan bahwa keterlibatan siswa dalam aksi kemanusiaan memberi ruang bagi mereka untuk memahami realitas sosial bangsa secara langsung.
Menurutnya, proses internalisasi nilai-nilai kepedulian hanya dapat berlangsung efektif ketika siswa turut merasakan dan mengambil bagian dalam upaya membantu sesama.
“Kami ingin para siswa tumbuh sebagai individu yang senantiasa bersyukur, memiliki jiwa sosial yang tinggi, dan mampu membawa perubahan positif di masyarakat,” tutur Rifki.
Bencana yang melanda sebagian wilayah Sumatra tersebut menimbulkan dampak signifikan. Lebih dari 1.000 jiwa dilaporkan meninggal, ratusan orang masih dinyatakan hilang, dan ribuan warga kehilangan tempat tinggal.
Pemerintah memperpanjang masa darurat hingga akhir Desember 2025 untuk memastikan penanganan korban dapat dilakukan secara lebih komprehensif. Kondisi ini menggugah berbagai kalangan untuk memperkuat dukungan, termasuk dari lebih dari 350 santri Hidayatullah Yogyakarta yang tinggal di asrama bersama guru dan orang tua santri.
Pengumpulan donasi dilakukan secara kolektif oleh seluruh elemen sekolah, mencerminkan partisipasi aktif dalam upaya kemanusiaan lintas daerah. Bantuan yang terkumpul kemudian disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan DIY, yang sejak awal bencana telah menurunkan tim ke berbagai lokasi terdampak.
Sekretaris BMH DIY, Syai’in Kodir, menjelaskan bahwa lembaganya bergerak cepat merespons situasi sejak hari pertama bencana. Ia menyampaikan bahwa BMH mengerahkan Tim SAR Hidayatullah dan relawan yang berada dekat lokasi terdampak untuk membantu proses evakuasi, pengadaan kebutuhan dasar, hingga pembukaan posko-posko darurat.
“Setelah terjadi bencana, BMH melalui Team Sar Hidayatullah dan teman-teman yang dekat dari lokasi sudah berada di lokasi untuk membantu mengevakuasi para korban, menyalurkan makanan dengan membangun dapur umum dan mendirikan posko di beberapa titik bencana di Aceh, Sumbar, dan Sumut,” jelasnya.
Selain memperkuat nilai gotong royong, terang Syai’in, aksi para santri juga menunjukkan bahwa institusi pendidikan memiliki peran strategis dalam menanamkan kepekaan kemanusiaan sejak dini.






