PAREPARE (Hidayatullah.or.id) — Mendirikan Sekolah Dai adalah pilihan tepat dalam menjawab tuntutan dakwah dan tarbiyah saat ini. Demikianlah kesepakatan tekad pengurus DPW Hidayatullah zona Sultanbatara atau Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara bersama dengan Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) serta didukung oleh BMH.
Sebagai upaya melahirkan kader dai dan serta penguatan mutu sumber daya insani untuk meluaskan misi organisasi diperlukan lembaga khusus untuk mencetak dai yang siap mengemban amanah dakwah ke berbagai daerah.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Drs. Nasri Bohari, M.Pd, Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Tenggara dalam memulai rapat koordinasi gabungan 3 DPW Hidayatulllah tersebut.
Rapat dilakukan di kantor DPW Hidayatullah Sulawesi Tenggara di Komplek Citraland Blok H.1/18 Anduonohu, Kota Kendari, itu dihadiri pengurus inti 3 DPW tersebut dan Posdai.
Didasari keprihatinan tentang tuntutan realitas umat Islam, khususnya di kawasan Indonesia wilayah timur akan pembinaan, pencerahan dan bimbingan langsung dari para muballigh dan dai, diharapkan ini menjadi program bersama dan berkelanjutan yang dipusatkan di kampus madya kota Parepare, Sulsel.
Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Selatan Drs. Mardhatillah, mengatakan, Hidayatullah yang memilih dakwah dan tarbiyah sebagai mainstream gerakannya, harus disikapi secara konsisten dan sungguh-sungguh.
“Pilihan ini akan menjadi alat ukur keberadaan dan kiprah Hidayatullah di manapun dan sekaligus menjadi barometer dakwah,” kata Mardhatillah.
Senada dengan itu, Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Barat Imran M. Jufrie, mengutarakan pentingnya untuk terus melakukan terobosan dakwah yang selaras dengan perkembangan zaman yang diantaranya adalah dengan mendirikan Sekolah Dai sebagai pusat pengembangan sumber daya dai yang kelak siap mengemban amanah dakwah untuk membangun negeri.
Imran menambahkan, dengan pengarusutamaan gerakan dakwah dan tarbiyah, maka sudah selayaknya kader Hidayatullah terus melakukan inovasi dakwah dan jangan sampai terjebak pada aktifitas rutin belaka yang stagnan dan uncompetitive.
Program pendirian Sekolah Dai tersebut adalah juga merespon arahan dan instruksi DPP Hidayatullah untuk memenuhi permintaan dai yang sangat besar. Program yang sama telah hadir untuk bagian barat Indonesia, tepatnya di Ciomas, Bogor, Jawa Barat sekitar 4 tahun yang lalu dan sedang berjalan untuk angkatan ke-V tahun ini.
Penyelenggaraan program pendidikan dai untuk wilayah Sultanbatara ini akan dibuka untuk angkatan pertama pada akhir tahun 2019 di Kampus Hidayatullah Parepare.
Turut hadir pada kesempatan tersebut pengurus Posdai Sultanbatara dan ketua badan pembina Yayasan Kampus Madya Hidayatullah Parepare, Drs Tasyrif Amin, yang sekaligus memberikan arahan dan penguatan dari program tersebut.*/Muhammad Bashori