AdvertisementAdvertisement

Sukses Perkaderan Tegak Peradaban, Membangun Generasi Penerus Pencerahan

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Di tengah suasana tenang dan penuh khidmat di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah Jakarta, Rakornas Peraderan Hidayatullah berjalan secara pasti, sesi demi sesi.

Setiap sesi berlangsung penuh semangat dan menggelora.

Pada tanggal 1 Maret 2024, tepat pukul 14.00 WIB, suasana ruangan begitu terasa hidup dengan kehadiran Dr. Arfan AU, seorang pembicara yang dikenal dengan senyum ramahnya.

Dalam sesi kedua Rakornas Perkaderan Hidayatullah itu, peserta tidak hanya hadir untuk mendengarkan, tetapi juga aktif untuk berkontribusi.

Dipandu oleh Ketua Departemen Sumberdaya Insani (SDI) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah ini, teknik terbuka diterapkan dengan penuh cermat.

Setiap peserta diberi kesempatan luas untuk memberikan analisis dan pandangan tajam mengenai peran organisasi sebagai wadah perjuangan.

Antusiasme peserta begitu luar biasa, sehingga tidak satupun di antara mereka yang terkena ‘serangan’ kantuk. Tidak sulit memahami, mengingat isi dari pembicaraan yang begitu memikat.

Dr. Arfan AU dengan penuh kefasihan mengingatkan bahwa esensi sebuah organisasi terletak pada penguatan kadersiasi.

“Kita butuh sistem pantau dan sistem rawat kader, terutama setelah Marhalah Ula menjadi masif dan mudah dilakukan,” ujarnya dengan tegas, sementara senyumnya masih terukir di wajahnya.

Beliau menambahkan, “Dedikasi kita harus sebesar Ustadz Abdullah Said, agar estafet pencerahan umat melalui Hidayatullah dapat terus berlanjut sepanjang zaman.”

Sesi berakhir pada pukul 15.45 WIB, namun semangat dan inspirasi yang tercipta dari pertemuan tersebut seakan enggan untuk padam begitu saja.

Beberapa peserta masih antusias menyampaikan pandangan dan usulan serta gagasan.

Rakornas Perkaderan Hidayatullah 1445 H dengan ini telah menjadi momentum penting dalam membangun generasi penerus yang siap melanjutkan perjuangan besar ini. Seperti tagline kegiatan kali ini, “Sukses Perkaderan Tegak Peradaban”.(ybh/hidayatullah.or.id)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Meraih Bahagia dengan Memaafkan dan Hati yang Bebas dari Kebencian

HIDUP ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan membenci. Waktu terus berjalan, detik demi detik usia kita berkurang, dan setiap...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img