AdvertisementAdvertisement

Sumur ke-201 Mengalirkan Harapan untuk 235 Santri Pondok Pesantren Al-Falah

Content Partner

MALANG (Hidayatullah.or.id) — Di tengah dinamika kehidupan masyarakat dan isu-isu sosial yang kian kompleks, hadir secercah kabar baik dari Pondok Pesantren Al-Falah, Turen, Kabupaten Malang.

Sebuah sumur bor yang dibangun atas inisiatif Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) telah menjadi titik balik penting bagi 235 santri yang menetap dan menuntut ilmu di pesantren tersebut.

Sebelumnya, para santri harus bertahan dengan kondisi air yang tidak layak. Sumur gali manual yang digunakan kerap keruh dan bahkan mengering di musim kemarau.

Kebutuhan dasar seperti mandi, mencuci, memasak, hingga berwudhu menjadi tantangan harian. Namun kini, situasi itu berubah drastis. Berkat sumur bor ke-201 yang diwujudkan BMH, para santri dapat menikmati akses air bersih yang stabil dan layak.

“Dulu airnya sering keruh dan kadang nggak keluar kalau siang. Sekarang alhamdulillah lancar. Jadi makin semangat menghafal karena nggak harus antre lama untuk mandi atau wudhu,” ungkap Irwan, salah satu santri kelas tahfidz yang telah menghafal delapan juz.

Kesaksiannya adalah potret nyata bagaimana infrastruktur dasar seperti air bersih mampu meningkatkan kualitas kehidupan sekaligus pendidikan di lingkungan pesantren.

Kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, Imam Muslim, menegaskan bahwa penyediaan air bukan sekadar program fasilitas, melainkan bagian dari strategi peningkatan mutu kehidupan para santri.

“Sumur bor ini bukan sekadar fasilitas, tapi fondasi bagi semangat belajar dan beribadah para santri,” jelasnya, menegaskan bahwa pembangunan sumur bor bukanlah proyek temporer, melainkan investasi jangka panjang dalam pendidikan dan kesehatan generasi muda.

Proyek sumur bor ini merupakan bagian dari ikhtiar berkelanjutan BMH dalam menghadirkan infrastruktur dasar ke berbagai pelosok negeri, terutama bagi lembaga-lembaga pendidikan Islam.

Dengan dukungan para donatur yang konsisten, BMH terus menebar kebermanfaatan di titik-titik yang selama ini terpinggirkan dari perhatian publik.

Kisah dari Pondok Pesantren Al-Falah menjadi penanda bahwa kerja-kerja sosial yang terencana dan terukur dapat menghadirkan perubahan nyata.

Ia juga menjadi pengingat akan pentingnya kolaborasi antara lembaga zakat dan masyarakat luas dalam membangun sistem pendukung yang menopang pendidikan, kesehatan, dan kehidupan yang lebih layak.

Tak semua perubahan besar datang dari hal yang rumit. Terkadang, sebuah sumur yang mengalirkan air bersih adalah awal dari gelombang optimisme yang merambat jauh: membasuh kesulitan, menumbuhkan harapan, dan memperkuat tekad untuk terus belajar dan beribadah. BMH membuktikan bahwa gerakan kebaikan tidak pernah sia-sia—ia mengakar dalam kenyataan, dan tumbuh dalam kehidupan.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Undang Undang Jaminan Produk Halal Harus Dilaksanakan Serius di Daerah

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) -- Kasus Ayam Goreng Widuran, sebuah usaha kuliner yang telah beroperasi puluhan tahun tanpa sertifikat halal dan...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img