AdvertisementAdvertisement

Upgrading Halaqah Wustha Tingkatkan Kompetensi Murabbi Hidayatullah Papua Barat dan Daya

Content Partner

SORONG (Hidayatullah.or.id) — Dewan Murabbi Wilayah Hidayatullah Papua Barat dan Papua Barat Daya menggelar Upgrading Murabbi Halaqah Wustha selama 3 hari di Kampus Madya Pondok Pesantren Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, dibuka pada Jum’at, 13 Jumadil Awal 1446 (15/11/2024).

Kegiatan ini menghadirkan Ketua Dewan Murabbi Pusat, Ust. Dr. H. Tasyrif Amin, M.Pd.I. Sebagai pembicara utama, Ustaz Tasyrif memberikan kajian intensif tentang 60 Jadwal Bayani, yang menjadi landasan penting bagi pemahaman Manhaj Hidayatullah.

Tasyrif menekankan bahwa murabbi memiliki peran sentral dalam sistem pembinaan kader Hidayatullah yang tidak hanya bertugas membimbing kader secara intelektual, tetapi juga mendidik secara emosional dan spiritual.

“Semangat untuk belajar dan berbagi harus selalu menjadi prinsip dasar setiap murabbi. Hanya dengan cara inilah kita bisa mencetak generasi dakwah yang unggul,” katanya berpesan.

Sementara itu panitia yag juga Ketua Departemen Perkaderan DPW Hidayatullah Papua Barat, Burhanuddin, mengatakan melalui pelatihan ini, para murabbi diharapkan dapat lebih memahami peran strategis mereka sebagai agent of change. Pembinaan kader yang terstruktur dan berbasis manhaj merupakan kunci utama dalam membangun komunitas dakwah yang tangguh dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Burhanuddin menggarisbawahi pentingnya aplikasi dan penguasaan manhaj sebagai fondasi utama bagi kader dalam membangun kapasitas intelektual dan spiritual seperti ditekankan pemateri. “Beliau memberikan spirit perjuangan bagi kader-kader Hidayatullah yang ada di ujung timur Indonesia,” ungkapnya.

Burhanuddin menjelaskan pelatihan ini sebagai rangkaian upgrading dai untuk terus melahirkan generasi murabbi yang kompeten dan berdedikasi. Hal ini penting, sebab, terang dia, dengan landasan ilmu yang kokoh, murabbi dapat menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat Qur’ani.

“Seperti yang sering ditegaskan dalam Manhaj Hidayatullah, bahwa dakwah tidak hanya berbasis pada penyampaian pesan, tetapi juga melalui keteladanan nyata,” katanya.

Burhanuddin menambahkan, pelatihan yang berlangsung ini diharapkan memberikan dampak positif bagi perkembangan dakwah di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Para murabbi tidak hanya dituntut memahami teori, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebanyak 20 murabbi perwakilan dari berbagai daerah di Papua Barat dan Papua Barat Daya menghadiri kegiatan ini, termasuk para ketua Dewan Pengurus Wilayah dari Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Hasanuddin Ali, salah seorang peserta, mengungkapkan antusiasmenya terhadap pelatihan ini. Menurut Hasanuddin, partisipasi dalam kegiatan ini memberi peluang yang sangat berharga untuk memperkaya wawasan dan kompetensi peserta.

“Pengetahuan yang diperoleh memiliki relevansi strategis dalam mendukung pengembangan kualitas diri, khususnya dalam kapasitas saya sebagai seorang murabbi, yang bertanggung jawab terhadap pembinaan individu secara holistik,” kata Hasanuddin.

Dengan demikian, Hasanuddin menambahkan, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman teoritis, tetapi juga memperkuat kemampuan praktis dalam menjalankan peran tersebut secara lebih efektif.

Kegiatan ini menjadi ruang untuk memperkuat pemahaman manhaj dan membangun sinergi antara para murabbi. Diskusi yang berlangsung selama acara menjadi wadah pertukaran gagasan yang konstruktif, sehingga setiap peserta dapat membawa inspirasi baru ke daerah masing-masing.*/Herim

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Marriage is (not) Scary, Ibadah Terpanjang yang Menyatukan Keberkahan dan Tantangan

SEJAK remaja, saya selalu menjadi tempat curhat orang-orang di sekitar, dari teman dekat hingga kenalan singkat. Entah karena saya...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img