SUKABUMI (Hidayatullah.or.id) – Sebagai manusia, tentu fisik lambat laun terus melemah dan semakin senja, tapi bukan berarti semangat dakwah ikut pupus seiring bertambahnya usia. Semangat itu selalu menyala-nyala. Demikianlah yang selalu nampak dari kader-kader senior Hidayatullah.
Seperti yang dilihat media ini ketika Ketua Bidang Organisasi DPP Hidayatullah Ir. Khairil Baits menyampaikan sambutan dalam acara silaurrahim kader muda mahasiswa Hidayatullah di Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (STIBA) Ar Raayah Sukabumi, Jum’at (13/10/2017).
Kendati usianya tak lagi muda bahkan termasuk yang tertua di susunan struktur DPP Hidayatullah, lelaki yang selalu ramah ini dengan penuh gairah membakar semangat dakwah mahasiswa untuk melayani umat.
Di hadapan sedikitnya 80 orang hadirin, Ust Khairil mendorong mahasiswa untuk menjadi agen-agen perubahan dan dai pencerah di masyarakat. Hidayatullah, katanya, membutuhkan banyak sekali dai untuk memenuhi permintaan umat.
“Kalau dulu senior lembaga ini bisa luar biasa terjun ke medan dakwah dengan modal yang bisa dibilang nekat dan ilmu yang pas-pasan namun mereka mampu melahirkan karya yang bisa kita nikmati sekarang ini. Apalagi Anda -anda yang sudah dibekali disiplin ilmu. Pasti akan semakin luar biasa,” kata Ust Khairil.
Dengan setengah berkelakar, Ust Khairil mengatakan dirinya pun masih mampu bersaing dengan para anak muda dan mahasiswa ini untuk tandang ke gelanggang dakwah.
Meskipun sudah terbilang gaek dengan rambut wajah yang telah banyak memutih, perintis sejumlah kampus Hidayatullah di Sulawesi ini mengaku tak mau disebut orangtua.
“Jangan panggil kita orangtua. Saya bukan orangtua tapi senior. Tua betul rasanya kalau dipanggil orangtua. Jadi jangan salah, saya ini (masih) muda dan masih kuat bersaing dengan Anda yang muda,” selorohnya disambut takbir peserta silaturrahim.
Pada kesempatan tersebut Ust Khairil mengingatkan bahwa Hidayatullah sebagai lembaga dakwah terus konsen pada mainstream gerakan tersebut. Pertemuan tersebut juga menurutnya salah satu upaya penguatan tersebut.
Karena itu, beliau mengingatkan pentingnya setiap kader Hidayatullah mengambil peran secara optimal dalam riak-riak perjalalan dakwah yang dilakoni tanpa perlu memandang kedudukan ataupun jabatan.
“Dalam mengarungi perjalanan dakwah yang penting adalah fungsional, bukan struktural. Yaitu bagaimana kita bergerak secara fungsional dimana keberadaan kita dapat memberi manfaat bagi lingkungan di mana kita berada. Hari ini saya pengurus DPP Hidayatullah tapi saya pun sewaktu-waktu sudah siap ditugaskan jadi tukang sapu,” pungkasnya.
Acara silaturrahim kader dai dan daiyah Hidayatullah yang menempuh studi di STIBA Ar Raayah Sukabumi ini mengangkat tema “Bersama Kita Meninggikan Akhlak, Cinta Ilmu, Membumikan Dakwah dan Amal Shaleh untyuk Tegaknya Peradaban Islam”.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua Departemen SDI DPP Hidayatullah Abdul Muhaimin, anggota Dewan Mudzakarah Hidayatullah Akib Junaid. Dan turut membersamai Ketua Umum PP Syabab Hidayatullah Suhardi Sukiman dan Kadep Organisasi PP Syabab Hidayatullah Ahmad Muzakky. (ybh/hio)