DEPOK (Hidayatullah.or.id) — Ketua Dewan Mudzakarah Hidayatullah Ust. Fathul Adhim menekankan bahwa kultur organisasi yang termaktub dalam Gerakan Nawafil Hidayatullah (GNH) adalah kunci untuk terus lestarinya kerja kerja dakwah pengembangan umat dan sebagai support system bagi kader dalam menjalani amanahnya sebagai hamba dan khalifah-Nya.
“Jaga kualitas spiritual dan juga terutama infaq nawafilnya,” katanya saat menyampaikan taushiah dalam acara halal bihalal silaturrahim Syawal 1444 berlangsung di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah, Jln Kalimulya, Kebon Duren, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Ahad, 17 Syawal 1444 (7/5/2023).
GNH sendiri adalah gerakan yang dicetuskan pada penutupan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Hidayatullah, Ahad (25/11/2018). Gerakan Nawafil Hidayatullah memuat enam nilai komitmen gerakan yakni setiap kader Hidayatullah wajib memakmurkan masjid dengan shalat fardhu berjamaah dan shalat sunnah Rawatib; membaca kita suci Al-Quran setiap hari minimal satu juz; rutin mendirikan shalat malam; membaca wirid pagi dan petang; dan dakwah fardiyah setiap hari Sabtu atau hari lain sepekan sekali serta merutinkan infaq.
“Semoga dengan madrasah Ramadhan kemarin, ibadah kita mudah-mudahan bisa dipertahankan,” katanya dalam acara yang betajuk “Mempertahankan Nilai dan Spirit Kemuliaan Ramadhan” tersebut.
Dengan nilai nilai tersebut, diharapkan kedepan memberikan spirit untuk lahirnya berbagai terobosan yang lebih progresif dengan menghadirkan lebih banyak lagi khidmat kepada umat seperti pendirian universitas, rumah sakit, dan kampus kampus pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.
“Program kita ini bisa memberikan spirit juga untuk kader-kader di seluruh Indonesia sehingga Hidayatullah dimanapun berada juga akan menjadi semangat untuk berkorban dan berjuang lewat lembaga ini,” tandasnya. (ybh/hio)