JAKARTA (Hidayatullah.com) — Ustadz muda Salim A Fillah memaparkan nilai-nilai dasar pengasuhan yang harus dipegang kuat demi membentuk pribadi Mukmin sejati dalam diri anak. Ustadz Salim, demikian dikenal, mengutip ayat ke-9 dari Surat An-Nisaa, bahwa ada dua nilai dasar pengasuhan anak yang perlu dimiliki orang tua, yaitu taqwa, perkataan yang lurus, dan syukur.
Mengenai taqwa, Salim membeberkan beberapa aspeknya. Yaitu, penyesuaian diri dengan perintah dan larangan Allah, berhati-hati, muraqabah (merasa diawasi Allah), mu’ahadah (mengingat janji penghambaan kepada Allah), muhasabah (senantiasa introspeksi dan menghitung bekal akhirat), mu’aqabah (memberi sanksi dan konsekuen terhadap diri ketika melanggar komitmen kepada Allah), dan mujahadah (berjuang dalam istiqamah dan niat).
Merujuk ke Surat al-Furqaan ayat 74, penulis lima belas buku laris itu menambahkan bahwa dalam urusan taqwa diperlukan ambisi yang maksimal.
“Seorang ayah harus berdoa agar dijadikan sebagai imam bagi orang bertaqwa. Artinya seluruh anggota keluarganya adalah orang yang bertaqwa, dan ia diangkat oleh Allah untuk menjadi imam bagi orang-orang yang bertaqwa, tentu kedudukan taqwanya harus lebih tinggi dari orang yang dipimpin,” tuturnya pada webinar pra Munas V Muslimat Hidayatullah bertema “Kekuatan Figur Ayah dan Ibu sebagai Pembentuk Kepribadian Anak” baru-baru ini.
Modal nilai pengasuhan yang kedua adalah perkataan yang lurus. Salim menekankan pentingnya seorang ayah senantiasa memberikan nasihat dan arahan kepada anaknya, sebagaimana yang dilakukan para Nabi sesuai yang digambarkan Al-Qur’an. Komunikasi yang penuh hikmah, bermakna, konsisten, dan konsekuen dari kedua ayah dan ibu adalah sebagian dari kunci kesuksesan pendidikan anak.
Nilai dasar pengasuhan ketiga adalah syukur. Orang tua sepatutnya bersyukur kepada Allah atas kehadiran anaknya, lalu menampakkan rasa syukur itu kepada anak. “Kita di Indonesia ini sering abai untuk menampakkan rasa syukur kepada anak. Padahal ini sangat penting,” ujarnya.
Tidak hanya orang tua, setidaknya ada dua nilai dasar yang perlu dipegang kuat oleh anak, yaitu tauhid dan muraqabatullah. Keduanya perlu dipegang kuat sebelum anak mencapai usia tujuh tahun. “Value anak kita adalah tauhid dan muraqabatullah, sesudah itu akan memudahkan orang tua (ketika anak) usia 7-10 tahun dalam mendisiplinkan ibadah,” pungkasnya.
Selain Salim, webinar kedua Pra Munas V Mushida ini diisi pemateri lainnya yaitu Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr Nashirul Haq dan Pendiri AQL Islamic Center Ustadz Bachtiar Nasir. Keduanya saling melengkapi dalam pembahasan tema yang sama.
Setidaknya 5.000 orang menyaksikan secara virtual webinar yang masuk dalam rangkaian acara penyambutan Munas V Mushida (28/11/2020) itu. Webinar seri ketiga akan diadakan hari Sabtu (05/12/2020), dengan tema “Meneguhkan Integritas Muslimah Demi Terwujudnya Peradaban Islam”. Pembaca dapat menyaksikannya secara langsung di kanal Youtube Hidayatullah ID pukul 08.00-11.00 WIB.
Untuk diketahui, Mushida akan menggelar Musyawarah Nasional V secara virtual. Acara berpusat di Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Kota Depok, Jawa Barat, dengan 33 titik lain sebagai perwakilan tiap Pengurus Wilayah (PW) Mushida yang ada di berbagai provinsi.
Perhelatan akbar lima tahunan itu kali ini akan digelar secara virtual karena berlangsung di tengah pandemi, dengan mengusung tema “Meneguhkan Integritas Muslimah Demi Tegaknya Peradaban Islam”, pada 26-27 Desember 2020. Sebelum Munas, digelar sejumlah acara termasuk webinar.* Fadhilah Assa’adah