AdvertisementAdvertisement

Pemahaman Masyarakat Tentang Berqurban Dinilai Belum Menyeluruh

Content Partner

LEBAK (Hidayatullah.or.id) — Penulis dan influenser kebaikan, Maman Suherman menyatakan pemahaman tentang Hari Raya Idul Qurban sesungguhnya belum benar-benar dipahami secara menyeluruh oleh masyarakat Indonesia.

Hal demikian ia sampaikan saat menjadi pembicara di kegiatan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dengan tajuk ‘Lumbung Ternak Kampung Mualaf Baduy’, di Desa Cibungur, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Sabtu, 21 Dzulqa’idah 1444 (10/06/2023).

“Perintah pertama kita jelas Iqra, tapi berapa banyak orang Indonesia yang menjalankan perintah itu. Minat baca kita rendah pemahaman kita tentang qurban bahkan mungkin tidak komprehensif,”ujar Kang Maman, sapaan akrabnya saat tanya jawab dengan wartawan.

Menurut Kang Maman yang juga pernah menjadi jurnalis, menjadi penting untuk terus menerus mengkomunikasikan pemahaman berqurban kepada masyarakat termasuk memberi edukasi sekaligus dan BMH konsisten menyuarakan hal tersebut.

“Saya mengajak masyarakat Muslim untuk berkurban melalui Baitul Maal Hidayatullah. Saya bagian provokator aja dengan harapan 1 kambing lalu kemudian 4000 orang ikut berqurban,”ujarnya.

Kang Maman menambahkan qurban itu bukan mengorbankan harta tapi justru melipatgandakan. “Paling penting bagaimana menjadikan harta kita bermanfaat untuk sesama,”tutur pria berkepala pelontos itu.

Lebih lanjut kata Kang Maman teman-teman BMH menyampaikan dakwah sederhana, berqurban, tetapi berdampak bagi banyak orang dan ekosistem perekonomian di Indonesia.

“Ada nilai yang luar biasa dalam qurban. Ini bukti pengabdian seorang Muslim kepada Allah dengan berbagi harta untuk kaum dhuafa,”tegasnya.

Kang Maman menyebut 4 I dampak dari berqurban. Pertama, terdapat nilai silaturahmi yang kuat. “Silaturahmi ini merupakan ajaran Rasulullah SAW. Jangan sekadar potong tetapi juga makan bersama dan duduk bersama,”ungkapnya.

Kedua, lanjut Kang Maman, juga punya fungsi ekonomi. Kambing yang disembelih menghidupi banyak orang. Berikutnya ketiga, kurban juga mengandung literasi finansial. Hal inilah yang dilakukan oleh Dai Tangguh BMH Ustadz Supriyanto dengan membuat lumbung ternak atas dukungan BMH.

“Memberdayakan warga sekitar. Ada peternak, penanam rumput, yang secara ekonomi punya nilai. Pemberdayaan menjadi hidup. Ekonomi menjadi hidup. Mari terus suarakan qurban ini. Mari menjadi generasi qurban,”pungkasnya.*/Azim Arrasyid Sofyan

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Jejak Dakwah Hidayatullah dan Surga Tersembunyi Teluk Bintuni

KABUPATEN Teluk Bintuni, sebuah permata di pesisir barat Pulau Papua, menyimpan keindahan alam yang memukau. Dengan luas wilayah sekitar...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img