AdvertisementAdvertisement

Ponpes Hidayatullah Mahulu Jadi Wadah Pemersatu Umat Beragama

Content Partner

MAHULU (Hidayatullah.or.id) — Toleransi antarumat beragama di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menemukan wujud nyatanya di Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah. Sejak tahun 2024, pesantren yang berlokasi di wilayah perbatasan Kalimantan Timur ini telah menerima penitipan anak, dengan jumlah mencapai 15 orang.

Menariknya, enam di antaranya merupakan anak-anak dari keluarga beragama Katolik, sebuah fenomena yang mencerminkan keberagaman dan inklusivitas dalam dunia pendidikan pesantren.

Ketua Yayasan Ponpes Hidayatullah Mahulu, M. Taufiq Pasannai, menegaskan bahwa keberagaman dalam lingkungan pesantren bukan sekadar realitas sosial, melainkan prinsip yang dipegang teguh oleh pihaknya.

“Kami membuka pintu bagi siapa saja yang ingin mendapatkan pendidikan dan pembinaan, tanpa melihat latar belakang agama. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk menciptakan keharmonisan dan saling pengertian antarumat beragama,” ujar Ustadz Taufiq sepertu dilansir laman RRI, Kamis, 30 Rajab 1446 (30/1/2025).

Menurutnya, keputusan untuk menerima anak-anak dari berbagai latar belakang agama bukanlah sesuatu yang baru, melainkan bagian dari visi pesantren dalam mengajarkan nilai-nilai moral, kedisiplinan, serta kebersamaan.

“Penitipan anak bukan berarti santri yang akan dijadikan umat Muslim, melainkan wadah bermain sesuai minat dan bakat,” jelasnya.

Langkah progresif ini menjadi bukti bahwa pendidikan pesantren tidak hanya terbatas pada pengajaran agama Islam, tetapi juga mencakup pembentukan karakter dan nilai-nilai sosial yang lebih luas.

Bagi Ustadz Taufiq dan tim pengelola Ponpes Hidayatullah, menanamkan semangat toleransi sejak dini menjadi kunci dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan penuh penghormatan terhadap perbedaan.

Di tengah berbagai tantangan yang kerap muncul terkait hubungan antaragama, pesantren ini justru hadir sebagai simbol persatuan dan toleransi.

Dengan membuka pintu bagi siapa saja yang ingin belajar dan mendapatkan pembinaan, Ponpes Hidayatullah menegaskan bahwa pendidikan adalah hak universal yang tidak boleh dibatasi oleh sekat-sekat kepercayaan.

Lebih lanjut, Ustadz Taufiq menggarisbawahi pentingnya menghormati budaya dan hak beragama setiap individu.

“Kita sangat menghargai toleransi yang telah terjalin baik selama ini. Untuk itu, nilai budaya dan hak beragama sangat kami hormati,” tegasnya.

Langkah ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan orang tua santri. Mereka melihat bahwa kehadiran pesantren bukan hanya sebagai lembaga pendidikan Islam, tetapi juga sebagai ruang interaksi sosial yang membentuk karakter dan memperkuat ikatan persaudaraan di antara masyarakat yang beragam.

Inisiatif Ponpes Hidayatullah Mahulu juga menjadi model bagaimana pendidikan berbasis agama dapat memainkan peran strategis dalam membangun hubungan harmonis antarumat beragama.

Di tengah gejolak perbedaan yang kerap menjadi sumber konflik di berbagai tempat, pesantren ini justru menjadi contoh nyata bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan modal utama dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif.

Menurut Taufiq, sebagai daerah perbatasan yang dihuni oleh berbagai kelompok etnis dan agama, Mahakam Ulu memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga harmoni sosial.

“Keberadaan Ponpes Hidayatullah dengan pendekatan inklusifnya memberikan harapan bahwa pendidikan dapat menjadi jembatan yang menghubungkan perbedaan, bukan sebagai pemisah,” katanya dalam keterangannya.

Dengan komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kebersamaan dan toleransi, terang Taufiq, Ponpes Hidayatullah Mahulu berupaya menjadi ruang bagi dialog, pengertian, dan persaudaraan sejati di tengah keberagaman.

“Sikap inklusif semacam ini menjadi cerminan bagaimana masyarakat di Mahakam Ulu dapat hidup berdampingan dengan penuh penghormatan, menjadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan pemisah,” tandasnya.*/

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

SAR Hidayatullah Gelar Diklatsar di Jatim, Perkuat Kapasitas Relawan Kemanusiaan

MOJOKERTO (Hidayatullah.or.id) -- Di tengah derasnya aksi pencarian dan pertolongan yang mereka lakukan pasca bencana yang terjadi di berbagai...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img