
JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H, Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) menggelar acara Public Expose 2025 sekaligus meluncurkan tema program Ramadhan bertajuk “Bahagia dengan Berbagi” di Jakarta, Selasa, 26 Syaban 1446 (25/2/2025).
Menteri Agama (Menag) Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., yang berhalangan hadir secara langsung karena masih dalam pemulihan pasca menjalani operasi kecil, menyampaikan sambutannya dalam bentuk rekaman video pada acara yang berlangsung di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah ini.
Dalam sambutannya, Menag RI membuka pidato dengan doa, “Allahumma bariklana fi Rajaba wa Sya’bana wa balighna Ramadhan,” seraya berharap agar Allah melimpahkan keberkahan di penghujung Sya’ban serta memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk bertemu dengan bulan Ramadhan.
Menurutnya, Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nantikan oleh umat Islam, bahkan sejak dua bulan sebelumnya, tepatnya sejak bulan Rajab.
“Ramadhan bulan yang sangat dinanti nantikan oleh umat Islam, bahkan kerinduan Ramadhan sudah terasa sejak dua bulan sebelumnya yakni sejak bulan Rajab. Sehingga, doa doa yang sudah dipanjatkan, agar kita bisa bertemu dengan Ramadhan,” ujar Menag.
Lebih lanjut, Menag menyampaikan apresiasi atas inisiatif Laznas BMH dalam menggelar Public Expose dan peluncuran program Ramadhan.
Baginya, kegiatan ini adalah bentuk tarhib Ramadhan, sebuah ekspresi kebahagiaan atas datangnya bulan suci serta harapan untuk meraih berbagai kebaikan di dalamnya.
“Ini mengingatkan kita semua pada salah satu pesan Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal,” kata Menag RI, seraya mengutip hadis:
“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah (Ramadhan), diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barang siapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang atau terjauhkan dari kebaikan”.
Dalam kerangka inilah, Menag RI menekankan bahwa tema “Bahagia dengan Berbagi” yang diusung oleh BMH memiliki makna yang menghunjam. Tema ini menurutnya juga pengingat bahwa kepedulian sosial adalah bagian penting dari ibadah di bulan Ramadhan.
“Saya mengapresiasi tema program Ramadhan BMH tahun ini, yaitu Ramadhan 1446 Hijriyah, ‘Bahagia dengan Berbagi’. Tema ini memberikan pesan tentang pentingnya kepedulian. Berbagi adalah keutamaan, wujud nyata dari ketakwaan,” ungkapnya.
Menurut Menag, Ramadhan bukan hanya tentang kesalehan personal, tetapi juga kesalehan sosial. Momentum ini seharusnya dijadikan ajang untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama, membantu mereka yang membutuhkan, dan menciptakan harmoni sosial yang lebih baik.
“Semoga di Ramadhan tahun ini kita dapat menebar kebaikan dan kemaslahatan sehingga terwujud masyarakat Indonesia yang berlimpah berkah, makmur, dan sejahtera. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin,” tutupnya. (ybh/hidayatullah.or.id)