AdvertisementAdvertisement

KH Ma’ruf Amin Ingatkan Kerukunan Ulama Kunci Persatuan Umat dan Bangsa

Content Partner

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Prof Dr KH Ma’ruf Amin (Foto: Muhammad Zuhri Fadlullah/ Hidayatullah.or.id)

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Majelis Ulama Indonesia (MUI) memperingati puncak milad emasnya yang ke-50 tahun pada di Aula Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu malam, 1 Shafar 1447 (26/7/2025). Acara tersebut menjadi momen reflektif bagi eksistensi MUI sebagai lembaga keagamaan strategis dalam kehidupan kebangsaan dan keumatan.

Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI KH Ma’ruf Amin menyampaikan arahan kepada seluruh jajaran kepengurusan MUI, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota.

KH Ma’ruf menggarisbawahi pentingnya menjaga keberlanjutan peran MUI sebagai pelayan umat (khodimul ummah) dan mitra pemerintah yang terpercaya (sodiqul hukumah).

“MUI selama 50 tahun berkhidmat untuk umat, untuk bangsa dan negara. MUI tidak boleh berhenti dan harus terus melakukan pengabdian itu,” ujar Kiai Ma’ruf Amin di hadapan peserta acara.

Ia menegaskan bahwa keberadaan MUI tidak cukup hanya bertahan, tetapi juga harus tetap aktif dalam menjaga umat melalui fatwa-fatwa yang proporsional dan sesuai prinsip syariah. Menurutnya, fatwa tidak boleh bersifat ekstrem, baik terlalu keras maupun terlalu permisif.

“MUI harus menjaga umat dari fatwa-fatwa yang nyeleneh, fatwa-fatwa yang keras, dan fatwa yang memudah-mudahkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan peran penting MUI dalam melindungi umat dari praktik muamalah yang menyimpang dan konsumsi yang tidak halal. Kiai Ma’ruf menekankan, kunci utama dari semua itu adalah menjaga persatuan umat.

“Dan yang menjadi kunci dari semua hal tersebut adalah MUI harus menjaga umat dari perpecahan dan perselisihan. Sebab kalau ada keduanya, program apapun tidak dapat kita laksanakan,” imbuhnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kerukunan antarumat merupakan fondasi bagi kerukunan antaragama dan antarbangsa. Dalam hal ini, dia menegaskan, peran ulama menjadi sentral.

“Rusaknya kerukunan ummat itu karena tidak rukunnya ulama. Maka yang paling utama dijaga adalah dijaga ulamanya dari perselisihan dan perpecahan,” pungkasnya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

MUI sebagai Wadah Pemersatu Umat dan Pelayan dalam Menuntun Moral Bangsa

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) -- Wakil Ketua Pimpinan Majelis Syura Hidayatullah, KH. Dr. Nashirul Haq, Lc., M.A., menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img