
SLEMAN (Hidayatullah.or.id) — Musyawarah Wilayah (Muswil) Hidayatullah ke-6 Daerah Istimewa Yogyakarta digelar pada momentum penting ketika konsolidasi keumatan dan pembangunan nasional menjadi tuntutan bersama.
Pada sesi pembukaan pada Sabtu, 1 Jumadil Akhir 1447 (22/11/2025) di Gedung Asrama Haji Mlati, Sleman, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Hidayatullah DIY, Abdullah Munir, menegaskan komitmen organisasinya untuk terus berperan aktif dalam mendukung agenda pembangunan negara.
Di tengah dinamika kebangsaan dan arah Indonesia menuju 2045, jelas Munir, forum Muswil menjadi ruang strategis untuk memperkuat peran organisasi masyarakat dalam merawat kontribusi keislaman dan keindonesiaan.
“Hidayatullah sebagai organisasi massa Islam yang kini memasuki usia setengah abad akan terus berpartisipasi aktif untuk membantu program-program pemerintah,” ujarnya.
Munir menjelaskan bahwa selain sebagai forum evaluasi, Muswil juga mekanisme penting untuk menyiapkan arah gerakan dakwah lima tahun ke depan. Ia menyebutkan bahwa partisipasi seluruh unsur dalam organisasi menjadi fondasi bagi penyusunan kebijakan yang lebih terarah dan responsif.
“Untuk itu, partisipasi dari semua komponen yang ada tetap kita harapkan dalam rangka menyiapkan arah langkah gerakan dakwah lima tahun ke depan,” tegasnya.
Munir menyoroti pentingnya kolaborasi antarorganisasi Islam sebagai bagian dari ikhtiar bersama menghadapi tantangan kebangsaan. Ia menilai pertemuan berbagai elemen umat dalam acara pembukaan Muswil menjadi ruang untuk berbagi keresahan dan memperkuat sinergi menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.
“Berkumpulnya antar ormas Islam di acara seremunial pembukaan Muswil ini, semoga bisa menghimpun keresahan antar anak bangsa dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Muswil yang berlangsung pada 22–23 November 2025 di Gedung Asrama Haji, Ring Road Utara, Sleman, ini mengangkat tema “Sinergi Anak Bangsa Menyongsong Indonesia Emas 2045”.
Acara pembukaan dihadiri oleh Bupati Sleman Harda Kiswaya, unsur Kementerian Agama, MUI DIY, MUI Sleman, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama, Pimpinan Wilayah Dewan Dakwah Indonesia, Pimpinan Wilayah Wahdah Islamiyah, serta perwakilan Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) dan sejumlah tokoh lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sleman Harda Kiswaya menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi Hidayatullah di wilayahnya. Ia mengakui bahwa keberadaan organisasi keagamaan seperti Hidayatullah membantu pemerintah daerah dalam memperkuat program-program sosial dan keumatan.
“Saya sangat bersyukur hari ini bisa bertemu dengan para pengurus Hidayatullah. Terima kasih dengan Hidayatullah, saya sebagai bupati bisa terbantu untuk mengurus Sleman,” ungkapnya.

Harda menuturkan bahwa pertemuan lintas golongan menjadi modal penting untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang rukun dan tertib. Ia berharap ikhtiar kolektif tersebut dapat menguatkan harmoni sosial di Sleman.
“Saya ingin kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Sleman terus dipupuk dan dipelihara, sehingga masyarakat Sleman makin rukun, damai, dan sejahtera,” ujarnya.
Muswil ke-6 ini menandai upaya Hidayatullah DIY mempertegas perannya sebagai bagian dari jaringan organisasi Islam yang aktif dalam pembangunan daerah dan nasional.
Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, forum ini dinilai menjadi wadah untuk menyatukan langkah dan merumuskan strategi gerakan yang lebih adaptif dalam menghadapi perubahan dan tantangan bangsa ke depan.






