Hidayatullah.or.id — Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Timur, Irjen. Pol. Drs. Safaruddin, mengungkapkan rasa bangganya terhadap Pesantren Hidayatullah Pusat yang berlokasi di bilangan Gunung Tembak, Teritip, Balikpapan.
Bahkan bapak asli Wajo, Sulawesi Selatan, ini menyebut Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, sebagai Islamic Center.
“Ini adalah Islamic Center yang sesungguhnya. Sebab pusat kegiatan Islam bisa kita lihat di pesantren ini. Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan, harus bangga dengan keberadaan Hidayatullah,” ujarnya di hadapan jamaah usai shalat Jum’at di Masjid Ar Riyadh, Komplek Peesantren Hidayatullah, Jum’at pekan lalu.
Kapolda mengatakan, Kalimantan Timur akan selalu aman dan jauh dari pertikaian. Sebab, masih ada santri-santri dari pesantren yang selalu berdoa dan menunaikan perintah Allah, meskipun jumlah orang yang bermaksiat lebih banyak.
“Luar biasa, mudah-mudahan ke depan pesantren ini bisa lebih berkembang lagi,” ujar jenderal polisi bintang dua ini seraya diaminkan jamaah.
Pada hakikatnya, kata Kapolda lagi, seluruh umat manusia di dunia ini butuh keamanan. Kebutuhan akan keamanan ini sudah ada pada diri manusia sejak dian lahir. Bahkan anggota tubuh kita ini sudah didesain oleh Allah Ta’ala untuk melindungi diri kita.
“Coba saja mata kita ditusuk oleh tangan kita, maka secara refleks kelopak mata akan tertutup untuk melindungi mata dari ancaman,” katanya dalam kunjungan silaturrahim dengan warga dan santri Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan tersebut.
Beliau memberikan contoh nyata kebutuhan manusia akan rasa keamanan. Menurutnya, naluri keamanan ini yang membuat setiap desa membuat Poskamling.
Diterangkan Kapolda, naluri keamanan inilah yang membuat perusahan dan berbagai institusi yang ada di dunia ini membutuhkan satpam untuk menjaga propertinya. Dan bahkan pesantren pun ada petugas keamanan yang menjaga pesantren dari gangguan-gangguan dari luar.
Kapolda mengajak ratusan santri dan warga untuk merenungi kekacauan yang terjadi di beberapa negara belahan dunia lainnya. Ia memaparkan, masyarakat di sana tidak bebas melaksanakan setiap aktifitas, sebab selalu ada ancaman yang menghantui mereka.
“Bayangkan jika Balikpapan kacau. Bayangkan jika Kalimantan Timur kacau. Jika itu terjadi, kita yang berada di pesantren pun tidak bisa beribadah dan belajar dengan aman,” ujarnya.
Olehnya, ia berpesan kepada masyarakat Kaltim, khususnya warga dan santri pesantren untuk senantiasa menjaga kerukunan umat beragama di Kalimantan Timur dengan cara mempelajari nilai-nilai agamanya dengan benar.
“Sebab sebetulnya, setiap manusia, selama mampu mempelajari dan melaksanakan ajaran agamanya dengan baik, maka dijamin Kalimantan Timur ini pasti aman,” cetusnya.
Pada kesempatan tersebut Ketua Yayasan Hidayatullah Balikpapan, Ustadz Zainuddin Musaddad, menyampaikan seluk beluk sejarah Pesantren Hidayatullah.
Hingga saat ini, kata Abah Zain, demikian beliau karib disapa, Pesantren Hidayatullah telah eksis di saentero nusantara hingga 300 titik dari Sabang hingga Merauke. Abah Zain menegaskan bahwa seluruh Pesantren Hidayatullah yang eksis tersebut semuanya mengambil spirit dari Hidayatullah Gunung Tembak sebagai pusat pergerakan.
Kapolda juga sempat meninjau dan berkeliling kampus didampingi oleh beberapa pengurus pesantren untuk melihat lebih dekat insfraktruktur dan tatanan pondok pesantren seluas 120 hektar tersebut. (Rizky Kurnia Syah)