Hidayatullah.or.id — Salah seorang pendiri dan perintis Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Ustadz Abdul Rahman, SE, menerima award atau penghargaan dalam kategori “Honorable Mention” dalam acara Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) ke-54, belum lama ini.
Awards ini merupakan acara dari, oleh, dan untuk Alumni FEB Unair dan menjadi media apresiasi atas prestasi dan dedikasi Alumni FEB Universitas Airlangga yang telah berkiprah di berbagai bidang. Mereka turut membangun bangsa, berkontribusi bagi kemajuan masyarakat, negara, dan almamater.
Tidak seperti pada perayaan di tahun-tahun sebelumnya, acara Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga tahun ini juga diramaikan dengan pemilihan Pemangku Alumni Award yang diadakan oleh Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (IKAFE) Unair.
Pengumuman Alumni Award dilaksanakan pada Gala Dinner yang dihadiri oleh kurang lebih 1000 alumni dari berbagai angkatan, mulai tahun 1963 sampai dengan 2015 (52 angkatan). Mulai jurusan Ekonomi, Akuntansi, Manajemen, Studi Pembangunan, Perpajakan, dan Ekonomi Syariah.
“Alumni Awards ini merupakan acara dari, oleh, dan untuk Alumni FEB Unair dan menjadi media apresiasi atas prestasi dan dedikasi Alumni FEB Universitas Airlangga yang telah berkiprah di berbagai bidang, turut membangun bangsa, berkontribusi bagi kemajuan masyarakat, negara, dan almamater,” ujar Ketua Panitia Dies Natalis FEB Unair ke-54, Yunus Enus di Surabaya, Minggu (21/9/2015) lalu.
Yunus Enus mengatakan, selain untuk meningkatkan keakraban, networking, dan sinergi alumni FE Unair lintas angkatan. Ajang ini juga sebagai apresiasi terhadap alumni yang telah memberikan kontribusi kemajuan kepada Indonesia serta almamater Universitas Airlangga.
Acara ini, jelas Yunus, juga diharapkan bisa menjadi inspirasi kepada alumni FEB Unair yang lain, untuk memberikan karya terbaiknya dalam berbagai bidang demi menjunjung harkat kemanusiaan, kemajuan bangsa dan menjadi kebanggaan almamater Universitas Airlangga.
“Penghargaan diberikan dalam lima kategori yang setara, yang terdiri Honorable Mention, Life Time Achievement, Proffesional Excellence, Entrepreneurial Spirit, Rising star,” katanya.
Kandidat berasal dari usulan para alumni, baik melalui email, blog, facebook, SMS, formulir langsung, telephon, jaringan pengurus IKAFE dan jaringan koordinator angkatan.
Dari usulan yang masuk, ada 45 kandidat lintas angkatan yang terjaring. Setelah itu tim melakukan penelusuran data untuk menyaring menjadi 25 kandidat utama dan kemudian oleh Dewan Juri dipilih 15 nominator.
Dari 15 nominator tersebut, tiga orang terpilih sebagai Life Time Achievement yaitu Ashariono, Mustofah dan Tjuk Sukiadi.
Sementara itu, Abdur Rahman terpilih sebagai Honorable Mention, Sonny Hari BH sebagai Rising Star, Theo Lekatompessy terpilih sebagai Proffesional Excellence, dan Haryanto Basoeni sebagai Entrepreneurial Spirit.
Ke tujuh orang ini dianggap layak menyandang Pemangku Alumni Award karena kiprah meraka di Indonesia cukup diperhitungkan. Haryanto Basoeni adalah pengusaha pertambangan PT. Bangun Arta yang mulai berbisnis sejak tahun 1982.
Adapun Ustadz Abdul Rachman adalah pendiri dan pengurus Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya dengan 10 lembaga pendidikan dan 7 amal usaha lainnya.
Sementara Theo Lekatompessy adalah President PT. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk yang telah beberapa kali menangani perusahaan besar “sakit” menjadi “sehat”.
Sedangkan Sonny Harry adalah Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang aktif memberikan sumbangan pemikiran demografi, salah satunya dengan menjadi Staf Khusus Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
Sosok Mustofa, Tjuk K. Sukiadi serta Mashariono, mereka bertiga dinilai telah menginspirasi masyarakat dengan tetap berkarya meskipun memasuki usia pensiun dibidangnya masing-masing dan telah banyak diakui kiprahnya secara nasional. (ybh/kbc)