
BANDUNG (Hidayatullah.or.id) — Semangat mendalami makna Surah Al-Fatihah menjadi pesan utama dalam acara Sekolah Murabbi yang digelar Dewan Murabbi Wilayah (DMW) Hidayatullah Jawa Barat.
Di hadapan para peserta forum yang digelar daring ini, Ust. H. Akib Junaid Kahar menegaskan bahwa penghayatan terhadap nilai iqra’ dan pemahaman Al-Fatihah adalah bekal penting agar manusia tidak terjebak dalam godaan dunia.
“Semakin kita tekun Iqra’ dan memahami Al-Fatihah, kita tidak akan berpikir pindah rel karena godaan dunia,” ujarnya dalam forum pagi ini, Rabu, 2 Rabi’ul Akhir 1447 (24/9/2025).
Pesan tersebut disampaikan dalam konteks kegamangan masyarakat dan para pemimpin dalam meniti jalan kehidupan. Ustadz Akib mengingatkan bahwa Surah Al-Fatihah menyimpan inti dari permohonan jalan lurus, yakni jalan ketaatan penuh pada perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Ia menegaskan, untuk istiqamah di jalan ini, menurutnya, dibutuhkan dua hal mendasar, yaitu pengetahuan dan kemauan.
“Pengetahuan inilah yang ditandai dengan seruan iqra’, membaca dan memahami segala yang diciptakan Allah,” jelasnya.
Ustadz Akib menekankan tiga objek utama dalam proses iqra’. Pertama, mengenal Rabb atau Tuhan. Pemahaman ini membuat jiwa menjadi ringan dalam mengemban amanah sebagai hamba-Nya.
Kedua, mengenal seluruh ciptaan Allah berupa alam semesta. Dengan pemahaman ini, manusia mampu mengolah alam secara bertanggung jawab demi kemaslahatan bersama.
Dan, Ketiga, mengenal manusia. Pemahaman ini, jelas Akib, akan menuntun pada akhlak mulia serta kebermanfaatan bagi sesama.
Ia menegaskan bahwa kedalaman iqra’ akan melahirkan keteguhan hati. Kaum muslimin dan tak terkecuali para kader, katanya, tidak akan memutar arah perjuangan hanya karena takut pada ancaman atau tertipu oleh gemerlap dunia.
“Dengan iqra’ yang benar, seseorang tidak akan mudah goyah, sebab ia memahami hakikat hidup,” ungkapnya.
Pesan tersebut bukan hanya relevan bagi para kader, melainkan juga penting bagi bangsa Indonesia yang tengah menghadapi berbagai tantangan. Nilai iqra’ dan makna jalan lurus dalam Al-Fatihah mengajarkan pentingnya memperkokoh landasan moral sekaligus intelektual.
Dalam konteks kebangsaan, pemahaman ini dapat menjadi penopang agar masyarakat dan pemimpin tidak kehilangan arah dalam menghadapi derasnya arus perubahan global.
Ustadz Akib menambahkan, penguatan pemahaman keagamaan yang seimbang akan melahirkan generasi berakhlak, berilmu, dan berkomitmen pada perjuangan.
“Kader yang istiqamah tidak akan berpaling dari tugas dakwah dan perjuangan, sekalipun godaan dunia datang silih berganti,” tegasnya.
Acara Sekolah Murabbi yang diinisiasi DMW Hidayatullah Jabar ini merupakan forum refleksi bersama dalam rangka menyegarkan ruhani guna menuntun ke arah kemaslahatan yang lebih luas.






