BATAM (Hidayatullah.or.id) — Pengurus Wilayah (PW) Pemuda Hidayatullah Kepulauan Riau (Kepri) turut menyoroti berbagai masalah dan dinamika kebangsaan dewasa ini, termasuk konflik agraria dalam pengembangan kawasan ekonomi baru proyek Rempang Eco City di Pulau Rempang dan Galang, Batam.
Dalam rangka menelaah permasalahan wilayah tersebut lebih dalam dari perspektif hukum, PW Pemuda Hidayatullah Kepulauan Riau menggelar Seminar Nasional bertajuk “Peran Pemuda dalam Membangun Negara Hukum yang Berkeadilan: Tumbuhkan Progresivitas Pemuda yang Beradab untuk Membangun Kepulauan Riau Unggul”, di Auditorium Abdullah Said, Kampus Hidayatullah Batu Aji, Batam, Sabtu, 7 Rabi’ul Awal 1445 (23/9/2023).
Seminar ini menghadirkan langsung narasumber Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Hidayatullah, Dr. Dudung A. Abdullah, SH, yang dipandu Abdurrahman, salah seorang pengurus Pemuda Hidayatullah wilayah Kepulauan Riau.
Di hadapan sedikitnya 200 orang peserta perwakilan dari organisasi kepemudaan dan mahasiswa, Dudung menyampaikan pentingnya peran pemuda dalam menyuarakan penegakan hukum yang seimbang dan imparsial.
Peran tersebut menurutnya harus diambil oleh pemuda karena setarikan dengan semangat dan identitas pemuda sebagai pionir perubahan sebuah bangsa.
“Berbicara tentang pemuda adalah berbicara tentang lintas dimensi waktu, bukan hanya masa depan tapi juga hari ini dan masa lalu. Di setiap waktu pemuda selalu hadir sebagai pionir perubahan sebuah bangsa. Pemuda dengan jiwanya yang bergejolak adalah pelaku di setiap perubahan sejarah,” katanya.
Dalam kasus Pulau Rempang misalnya, menurut Dudung, langkah yang ditempuh oleh pemuda sudah tepat dengan terus menyuarakan penegakan hukum yang berkeadilan serta menuntut adanya kepastian hukum dan perlindungan pada hak hak masyarakat sipil.
“Meski begitu, pemuda juga tetap perlu hati hati menyampaikan sikap kritisnya khawatir dimanfaatkan oleh pihak pihak untuk kepentingan politik praktis yang pragmatis,” kata Dudung.
Dia menjelaskan, tokoh tokoh Pemuda selalu lahir sebagai penjaga nilai dan kekuatan moral di saat hukum mengalami disfungsi karena diselewengkan oleh arogansi kekuasaan.
“Pemuda diharapkan tetap konsisten menjalankan perannya sebagai kontrol sosial kekuatan moral dan insan intelektual,” pesanya mengingatkan.
Disamping itu, Dudung menambahkan, dalam kondisi kekinian peran pemuda dalam melakukan kritik sosial bisa dengan berbagai macam variasi memanfaatkan kecanggihan teknologi diantaranya dengan menggunakan media sosial.
“Dengan kemajuan teknologi informasi hari ini, pemuda ditantang untuk membuat konten-konten kreatif yang kritis dan estetis,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut turut hadir Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Hidayatullah Kepulauan Riau Mahdi Muntazor beserta jajarannya, tokoh unsur pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Kepri, dan tamu undangan lainnya. (ybh/hidayatullah.or.id)