AdvertisementAdvertisement

Hadiri Muswil Jawa Timur, Rais ‘Aam Hidayatullah Serukan Kepemimpinan yang Berinisiatif

Content Partner

MALANG (Hidayatullah.or.id) — Di tengah dinamika kehidupan yang menuntut keteguhan visi serta ketangguhan moral, konsolidasi kader memiliki arti strategis bagi keberlanjutan peran sosial-keagamaan bagi kemaslahatan. Rais Am Hidayatullah KH. Abdurrahman Muhammad menegaskan bahwa setiap gerak perubahan selalu bertumpu pada nilai spiritual yang menjadi fondasi pengabdian.

Dalam sesi taujih pada Musyawarah Wilayah (Muswil) VI Hidayatullah Jawa Timur yang berlangsung di Kampus Ar-Rohmah, Batu, Malang, Jum’at, 14 Jumadil Akhir 1447 (5/12/2025), KH. Abdurrahman menegaskan bahwa terlaksananya pertemuan tersebut bukanlah semata capaian teknis, melainkan bagian dari pertolongan Allah SWT.

“Pertemuan kader ini terjadi berkat ma’unah Allah Ta’ala. Tanpa pertolongan-Nya, tidak mungkin kita berkumpul dengan niat yang sama dan tujuan yang satu,” ujarnya dalam taujih, yang menekankan landasan awal dalam membaca kembali orientasi gerakan, sekaligus mengingatkan bahwa kekokohan organisasi bersumber dari kedalaman ruhani para penggeraknya.

Dalam pemaparannya, KH. Abdurrahman Muhammad menguraikan dua tugas agung yang diwariskan para Nabi. Tugas pertama adalah memberikan bayan atau penjelasan yang menanamkan tauhid sebagai fondasi keyakinan.

“Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah, dan itu menjadi hulu dari segala bentuk gerakan,” katanya menegaskan. Ia menempatkan dimensi aqidah sebagai akar yang menentukan arah seluruh aktivitas dakwah dan pendidikan.

Tugas kedua, lanjut Rais ‘Aam, adalah kepemimpinan profetik yang menuntut keteladanan langsung dalam tindakan. Ia menyampaikan bahwa para Nabi bukan hanya penyampai risalah, tetapi juga Imam yang mengambil inisiatif dan melaksanakan keputusan di garis terdepan.

“Nabi itu terdepan dalam mengambil keputusan dan terdepan dalam menjalankannya,” tuturnya. Dengan begitu, konsep Umaro dalam perspektif profetik bukanlah jabatan administratif, melainkan peran pelaksana yang memikul beban, bergerak lebih dahulu sebelum memerintah, dan menjaga keberlangsungan amanah secara nyata.

Rangkaian pesan tersebut menjadi bingkai arah Muswil VI Hidayatullah Jawa Timur sebagai upaya menyegarkan kembali himmah kader di tengah tantangan zaman.

Forum yang dihadiri unsur DPD Hidayatullah dari 29 kabupaten dan 9 kota di Jawa Timur ini tidak hanya menata agenda organisasi, tetapi juga menghidupkan kembali nilai dasar kepemimpinan yang menyatu antara iman, penjelasan, dan keteladanan tindakan.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Murid SD Integral Rahmatullah Hidayatullah Tolitoli Juara Nasional Pidato PAI 2025

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) -- Seorang siswa SD Integral Rahmatullah Hidayatullah Tolitoli mencatatkan prestasi membanggakan pada tingkat nasional. Murid bernama lengkap...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img