LABUAN (Hidayatullah.or.id) — Hidayatullah mengirim delegasi dalam helatan akbar Konvensyen Dakwah Borneo 2024 yang digelar oleh Kadazan-Dusun-Murut-Sungai Muslim (KDRMS Muslim) Association pada selama 3 hari pada 22-24 Rabiul Akhir 1446 (25-27/10/2024) di Labuan, Wilayah Federal Malaysia.
Sebelumnya, Ketua KDRMS Muslim, Haji Nicholas Sylvester, dalam lawatannya ke Indonesia dia menyampaikan undangan perihal agenda tersebut kepada Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah dalam kunjungannya ke Pusat Dakwah di Jakarta sebulan yang lalu.
Menyambut baik undangan itu, DPP Hidayatullah mengirimkan delegasi beranggotakan enam orang, dipimpin Ketua Departemen Hubungan Antarbangsa Dewan Pengurus Pusat (DPP), Dzikrullah W. Pramudya, bersama Sekretaris Kampus Induk dan Ketua ketua DPW Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara.
Dalam sambutannya, Ketua Departemen Hubungan Antarbangsa Hidayatullah menegaskan bahwa tujuan utama kehadiran Hidayatullah di konvensyen ini adalah tiga sasaran besar. Pertama, membangun “Tata Pikir Borneo” yang menggarisbawahi kesatuan visi antarprovinsi dalam menjalankan program dakwah strategis.
“Semua program strategis di provinsi masing-masing merupakan bagian yang terikat dengan kegiatan dakwah semua gerakan lain sebagai satu kekuatan strategis umat Islam di wilayah Borneo tanpa dibatasi perbatasan administratif negara-negara,” terangnya.
Sasaran kedua, yang sangat penting, adalah fokus pada dakwah kepada non-Muslim, terutama mempelajari kisah sukses dakwah di Sabah. Wilayah ini memiliki karakteristik unik dengan keberagaman agama dan budaya yang tinggi. Oleh karena itu, praktik dakwah di Sabah menawarkan banyak pelajaran yang dapat diterapkan di wilayah lain di Borneo.
Ketiga, mengembangkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk kepemudaan, teknologi informasi, kaderisasi da’i, dan ulama. Dengan sinergi antarorganisasi dakwah yang hadir dari empat negara, diharapkan akan muncul pola kerja sama yang konkret untuk memperkuat dakwah di seluruh Borneo.
Paparan dari Kampus Induk Hidayatullah
Delegasi Hidayatullah yang diwakili oleh Sekretaris Kampus Induk Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Abu A’la Al Maududi, memaparkan konsep unik yang dimiliki Kampus Induk sebagai pusat kaderisasi da’i.
Al Maududi menyebut bahwa kampus ini “sebagai kampung sekaligus pusat kaderisasi da’i yang sebisa mungkin membangun nilai-nilai Madinatun Nabi: Persaudaraan, Ibadah, Tradisi Ilmu, Amal berjama’ah, dan Silaturrahim dengan masyarakat seluas mungkin.”
Dengan konsep ini, jelasnya, Kampus Induk Hidayatullah tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga menjadi komunitas yang hidup dengan nilai-nilai Islam yang holistik. Pendekatan ini dianggap penting dalam mempersiapkan generasi da’i yang berilmu dan mampu bersinergi dengan masyarakat dalam dakwah bil hal.
Selain itu, dia menyebutkan, Lembaga Pendidikan Ulama Zuama (PUZ) di Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan sebagai asset penting umat Islam Borneo dalam melanjutkan dakwah di pulau besar ini.
PUZ berfungsi sebagai pusat pendidikan yang mengintegrasikan ilmu agama (ulumuddin) dan kepemimpinan, menjadikannya relevan dalam menghadapi tantangan dakwah kontemporer yang dihadapi oleh umat Islam di kawasan serta lulusannya diharapkan mampu berperan aktif dalam membangun masyarakat yang damai dan Islami di kawasan Borneo. (ybh/hidayatullah.or.id)