Hidayatullah.or.id – Salah satu tolok ukur pertumbuhan ekonomi sebuah negara yang lazim digunakan saat ini adalah dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 sebesar 4,79 dan PDB mencapai Rp 11.540,8 triliun dimana PDB per kapita mencapai Rp 45,2 juta atau US$ 3.377,1.
Sayangnya, index gini pun ikut meningkat, tercatat pada 2015 mencapai 4.3, artinya di tengah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi namun kesenjangan semakin melebar.
Untuk bangsa seperti Indonesia dengan luas wilayah yang luas, jumlah penduduk menempati urutan ke empat terbesar di dunia, latar belakang suku, budaya dan bahasa yang berbeda, kesenjangan yang terus melebar bisa menjadi potensi bahaya tersendiri.
Dalam perspektif keumatan, patut kita bertanya, seberapa besar sumbangsih umat Islam yang mencapai 85 persen jumlahnya terhadap PDB bangsa Indonesia? Rendahnya share umat Islam terhadap hal itu menjadi indikasi bahwa kita tidak ikut memainkan peranan ekonomi bangsa ini, atau dengan kata lain kita hanya main di pinggiran.
Oleh sebab itulah, menyongsong visi baru IIBF “building character and wealth” yang ingin mengajak kader dan umat Islam Indonesia untuk ikut memainkan peranan ekonomi bangsa, maka pada tanggal 29 Juli 2016 dalam acara Gala Dinner Silatnas IIBF bertempat di Ballroom Hotel Grasia Semarang, ditandatanganilah paket project kerjasama senilai 1.9 triliun antara IIBF yang di wakili Presiden IIBF, Ir. H. Heppy Trenggono, M. Kom dan Hidayatullah oleh Ketua Umum DPP Hidayatullah, H. Nashirul Haq, Lc, MA.
Penandatanganan ini juga turut disaksikan langsung oleh pengurus teras kedua organisasi, serta 47 perwakilan pengurus IIBF daerah.
Project ini akan menyasar 6 sektor yaitu, pedidikan dengan target 50 Boarding School setingkat SMP-SMA dan 3 Universitas, sektor kesehatan dengan target 5 rumah sakit, sektor retail dan distribusi dengan target 100 minimarket, 10 supermarket, dan 100 fast food.
Untuk sektor pertanian dan perkebunan dengan target 2.500 ha sawah baru dan 25.000 ha kebun kelapa sawit, sektor peternakan dengan target membuka peternakan kambing/domba 50.000 ekor dan sapi 10.000 ekor dan di sektor pengembangan SDM dengan target melahirkan 5.000 wirausahawan baru.
Kerjasasama ini pun mendapat dukungan dari Bank Muamalat Indonesia dengan fasilitas sebesar 500 milyar.
Islam mengajarkan agar kekayaan tidak berkumpul di segelintir orang tetapi kenyataan itulah yang terjadi hari ini, 2 persen orang menguasai 80 persen kekayaan bangsa Indonesia.
Tentu bukan tugas yang mudah mengurai hal itu, namun hal ini harus dilakukan jika ingin melihat umat dan bangsa Indonesia Berjaya dinegerinya sendiri.
Oleh karenanya, IIBF akan menyiapkan kader-kader terbaiknya untuk mewujudkan dan mensukseskan kerjasama ini dalam 5 tahun kedepan.
Semoga Allah SWT mencatat langkah ini sebagai bagian dalam perjuangan membangun ekonomi umat, agama dan bangsa serta mampu menciptakan sinergi kekuatan antar anak bangsa. Segera rapatkan barisan dan kita songsong persatuan umat untuk membangun Indonesia kedepan. (Press Release IIBF-Indonesia)