AdvertisementAdvertisement

Jangan Lupakan Palestina Kita dan Persatuan Umat

Content Partner

اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، اَ للهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ وَحْدَهُ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا

أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ بَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى الْأَمَانَةَ وَنَصَحَ الْأُمَّةَ

اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى حَبِيْبِنَا الْمُصْطَفَى مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اتَّبَعَ هُدَاهُ وَاسْتَنَّ بِسُنَّتِهِ وَاهْتَدَى بِهَدْيِهِ وَجَاهَدَ فِي سَبِيْلِ اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

أَمَّا بَعْدَهُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كَتَابِهِ الْكَرِيْمِ: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Segala puji hanya milik Allah, Dzat yang telah memperjalankan kita melewati bulan suci Ramadhan. Dengan kasih sayang-Nya, kita diberi kesempatan untuk merasakan nikmat ibadah, memperbanyak amal saleh, dan menyucikan diri dari dosa-dosa.

Namun kini, Ramadhan telah pergi, meninggalkan kita dalam rindu yang mendalam. Adakah amal kita diterima? Adakah dosa-dosa kita benar-benar diampuni? Hanya kepada-Nya kita berharap dan berdoa.

Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Rasulullah Muhammad ﷺ, yang telah membimbing kita dengan cahaya Islam, mengajarkan kita makna ketulusan, pengorbanan, dan kasih sayang. Melalui teladannya, kita diajarkan arti kebersamaan dan persatuan, sebagaimana kaum Muhajirin dan Anshar bersatu dalam ikatan persaudaraan Islam yang kokoh.

Pada kesempatan yang mulia ini, kita berkumpul dalam keadaan penuh harapan dan syukur, merayakan Idul Fitri sebagai kemenangan setelah sebulan penuh beribadah di bulan Ramadhan. Sebuah bulan yang seharusnya memberikan kita kekuatan baru, pemahaman yang lebih dalam, dan semangat untuk melanjutkan perjuangan dalam kehidupan.

Namun, di balik kebahagiaan yang kita rasakan pada hari ini, mari kita tidak melupakan saudara-saudara kita yang sedang dilanda kesulitan. Di Palestina, di tanah yang suci, umat Muslim masih merasakan penderitaan yang tak terhingga.

Rakyat Palestina, yang tengah berpuasa, harus bertahan hidup di bawah penjajahan yang tak kunjung selesai. Mereka tinggal di tenda-tenda pengungsian yang rapuh, dikepung oleh kekerasan, terus berada di bawah bayang bayang serbuan senjata genosida, dan pembantaian tanpa ampun.

Tidak jarang kita mendengar tentang rumah-rumah mereka yang dibakar, anak-anak mereka yang terbunuh, dan keluarga yang hancur berantakan. Di tengah puasa mereka, nyawa mereka selalu terancam, dan hak mereka untuk hidup damai telah lama dirampas.

فَمَنِ ٱعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ فَٱعْتَدُوا۟ عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا ٱعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

“Barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa”

Firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 194 ini menegaskan betapa jelasnya ayat ini mengingatkan kita untuk tidak menyerah dalam memperjuangkan keadilan, baik di Palestina maupun di tanah air kita sendiri.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd
Kaum Muslimin dan Muslimat Jamaah Shalat Idul Fitri rahimakumullah

Kita berada di sebuah masa yang penuh tantangan. Dalam kehidupan sehari-hari kita, banyak masalah sosial, ekonomi, dan hukum yang menuntut perhatian kita. Di negara kita, Indonesia, masalah kemiskinan, ketidakadilan, dan kesenjangan sosial masih menjadi beban yang berat bagi banyak orang.

Di mana-mana kita mendengar tentang ketidakadilan yang merajalela, tentang rakyat yang tertindas, dan tentang orang-orang yang terpinggirkan hanya karena ketidakmampuan mereka untuk melawan sistem yang telah menjerat mereka dalam kesulitan. Para pekerja yang terpinggirkan, anak-anak yang putus sekolah, dan keluarga miskin yang tidak memiliki akses ke layanan dasar—semuanya adalah bagian dari kenyataan yang harus kita hadapi bersama.

Tapi, lebih dari itu, masalah kita sebagai bangsa juga terletak pada mentalitas yang seringkali tidak selaras dengan nilai-nilai keadilan, kesejahteraan, dan solidaritas. Mentalitas individualisme dan apatisme semakin berkembang di tengah-tengah kita. Banyak yang lebih peduli dengan kehidupan pribadi, lebih fokus pada kepentingan diri sendiri, dan kurang memikirkan nasib sesama.

Padahal, Islam mengajarkan kita bahwa kebahagiaan tidak akan pernah sempurna jika hanya mengedepankan kepentingan pribadi. Dalam Surah Al-Ma’un, Allah SWT berfirman,

اَرَءَيۡتَ الَّذِىۡ يُكَذِّبُ بِالدِّيۡنِؕ‏ ١ فَذٰلِكَ الَّذِىۡ يَدُعُّ الۡيَتِيۡمَۙ‏ ٢ وَ لَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الۡمِسۡكِيۡنِؕ‏

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.”

Firman Allah dalam ayat ini dengan tegas mengingatkan kita tentang pentingnya peduli terhadap sesama, terutama yang lemah dan membutuhkan.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd
Kaum Muslimin dan Muslimat Jamaah Shalat Idul Fitri rahimakumullah

Idul Fitri adalah saat yang tepat untuk merenung, untuk introspeksi diri, dan untuk memperbaiki segala kekurangan. Ramadhan yang telah kita jalani sebulan penuh adalah sebuah kesempatan emas untuk melakukan perubahan dalam hidup kita.

Sejatinya ibadah puasa yang kita jalani bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus. Lebih dari itu, Ramadhan adalah bulan untuk mengasah ketakwaan dan pengendalian diri. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”

Ibadah puasa mengajarkan kita untuk tidak hanya menahan diri dari hal-hal yang sifatnya fisik, tetapi juga mengendalikan emosi, hawa nafsu, dan segala bentuk keinginan yang tidak sejalan dengan ajaran Allah SWT.

Di saat yang sama, Ramadhan juga mengingatkan kita akan pentingnya berbagi, memberi, dan peduli terhadap sesama. Ini adalah nilai utama yang harus kita terapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi untuk bangsa kita. Jika kita ingin melihat bangsa ini maju, sejahtera, dan adil, maka kita harus mulai dengan membangun kesadaran sosial yang tinggi. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

المُسْلِمُ أَخُو المُسْلِمِ، لاَ يَظْلِمُهُ، وَلاَ يَخذُلُهُ، وَلَا يَكْذِبُهُ، وَلَايَحْقِرُهُ

“Seorang muslim adalah saudara untuk muslim lainnya. Karenanya, ia tidak boleh berbuat zalim, menelantarkan, berdusta, dan menghina yang lain”

Pesan persatuan dari Rasulullah ini adalah panggilan bagi kita untuk berdiri bersama, melawan ketidakadilan, dan memperjuangkan hak-hak setiap individu, terutama mereka yang lemah dan terpinggirkan.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd
Kaum Muslimin dan Muslimat Jamaah Shalat Idul Fitri rahimakumullah

Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk menjaga ukhuwah Islamiyah, saling membantu, dan saling melindungi. Melihat ketertindasan di Palestina, di negara kita, dan di berbagai belahan dunia, kita harus bertanya pada diri kita: “Apa yang sudah kita lakukan?”

Sudahkah kita benar-benar memahami bahwa Ramadhan yang kita jalani bukan hanya soal ibadah individu, tetapi juga tentang kebangkitan kolektif umat? Sudahkah kita membangkitkan semangat persatuan dalam menghadapi segala tantangan ini?

Marilah kita jadikan Ramadhan yang telah kita jalani sebulan penuh kemarin ini sebagai titik balik, bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk bangsa kita.

Mari kita bangun Indonesia yang lebih peduli, lebih berkeadilan, dan lebih berempati. Mari kita jadikan setiap tindakan kita sebagai wujud nyata dari ketakwaan yang telah kita capai selama Ramadhan.

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Di hari yang penuh kemenangan ini, mari kita perbaharui niat dan semangat kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih peduli, dan lebih berkontribusi bagi masyarakat.

Kita adalah khalifah Allah di muka bumi ini. Kita memiliki tanggung jawab untuk membawa kebaikan, menyebarkan kedamaian, dan memperjuangkan hak-hak mereka yang tertindas.

Sebagaimana kita menahan diri dari hawa nafsu selama Ramadhan, mari kita terus menjaga pengendalian diri dan ketakwaan ini dalam setiap langkah kehidupan kita, baik di dunia maya maupun dunia nyata.

Semoga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik, lebih peduli, dan lebih bermanfaat bagi umat ini di belahan bumi manapun.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ، وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، عِيْدٌ سَعِيْدٌ وَكُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ

Reporter: Redaksi Hidorid
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Semangat Membara Meraih Keberkahan di Penghujung Hari hari Ramadhan

BULAN Ramadhan hadir sebagai anugerah yang dinantikan oleh jutaan, bahkan miliaran umat Islam di seluruh penjuru dunia. Kehadirannya bukan...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img