AdvertisementAdvertisement

KH Abdurrahman Optimis Alih Generasi Kader Hidayatullah

Content Partner

bendera logo hidayatullahHidayatullah.or.id — Pimpinan Umum Hidayatullah, KH. Abdurrahman Muhammad, mengungkapkan optimismenya terhadap sukses proses regenerasi yang berlangsung di gerakan organisasi masyarakat (ormas) Islam, Hidayatullah.

Hal itu diutarakan beliau ketika bersilaturrahim dengan seluruh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) se-Pamasuka (Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan) di Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan, Ahad (26/7) lalu.

“Saya sangat beruntung, sebab menjelang Munas (Musyawarah Nasional) mendatang, harapan untuk alih generasi generasi pelanjut atau generasi transisi terasa nyata. Apalagi rekayasa untuk selalu ada alih konsepsi,” kata beliau.

Dengan optisime tersebut, lanjut beliau, para senior lembaga Hidayatullah tidak perlu menangis bersedih, apalagi khawatir dengan kelanjutan generasi pelanjut gerakan dakwah dalam tubuh Hidayatullah.

“Karena Insya Allah, hal ini bukan seperti ayam yang melahirkan itik. Yaitu, generasi yang membawa kultur baru, tapi sudah paham dengan perjuangan,” katanya.

Bahkan, beliau menegaskan, pergerakan dakwah Hidayatullah bisa lebih berpengaruh dan mewarnai harakah lain baik di nusantara maupun dunia internasional.

“Isyarat ini bisa kita lihat dengan semakin tumbuhnya generasi muda Hidayatullah. Terutama generasi muda yang semangat mencari ilmu. Baik (mereka) yang di Timur-Tengah, Malaysia dan (yang) di dalam negeri,” timpalnya.

Menurutnya, keberuntungan hidup dalam perjuangan Hidayatullah adalah terkondisinya lingkungan untuk melahirkan generasi yang lebih baik. Yakni generasi kader yang mewakafkan dan mengabdikan hidupnya untuk perjuangan Islam. Yang tidak terpengaruh dengan kemerincingnya perak, hiruk pikuk politik, budaya dan gemerlap dunia.

Namun, beliau mengingatkan, generasi baru ini juga harus memahami sejarah perjalanan dan tujuan perjuangan Hidayatullah. Bahwa para pendiri dan perintis mendirikan Hidayatullah bukanlah spontanitas atau asal-asalan (tiba-tiba), atau bukan hanya menambah jumlah pesantren.

Lahirnya Hidayatullah dilakukan secara sadar oleh pendirinya dengan belajar dari pengalaman panjang yang telah dilewati. Apalagi penggagas dan pendiri Hidayatullah, Allahuyarham Ustad Abdullah Said, dikelilingi oleh para ulama, hafidh, dan berada dalam keluarga yang kuat agamanya.

Menurut pimpinan yang karib disapa ustadz ini, Abdullah Said juga juga merupakan seorang yang luas wawasan terhadap perjuangan Islam, dakwah, dan tarbiyah, baik lokal (Sulawesi), nasional maupun internasional.

Pada tahun 1974 almarhum Abdullah Said pernah bertemu Buya Hamka di rumahnya. Abdullah Said, lanjut beliau, adalah tokoh Islam yang bisa diterima oleh semua pihak. Sebagai seorang orator sekaligus sastrawan, sehingga semua orang kagum dan tertarik mendengarkan pidato Ustadz Abdullah Said.

“Maka perlu disadari dan dipahami bahwa Hidayatullah lahir dengan tidak meniru (pergerakan) yang lain. Kalau sama saja, maka tidak perlu lahir Hidayatullah,” pesannya. */Abu Yasin

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Hidayatullah dan Revitalisasi Peran Muballigh dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

PERAN muballigh dalam mencerdaskan kehidupan bangsa di Indonesia sangatlah penting. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, muballigh terus menjadi...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img