AdvertisementAdvertisement

Khotmil Qur’an Nasional Muslimat Hidayatullah Teguhkan Spirit Indonesia Emas

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Dalam kehidupan berbangsa yang tengah mencari arah moral dan spiritual menuju Indonesia Emas 2045, penting untuk mengingat bahwa ukuran kemajuan tidak semata diukur dari kemegahan pembangunan fisik atau kemajuan teknologi.

Dalam perspektif Islam, tolok ukur keemasan suatu bangsa justru ditentukan oleh kedalaman iman dan stabilitas spiritual masyarakatnya. Hal inilah yang menjadi pokok pandangan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Hidayatullah (Mushida), Ustadzah Hani Akbar, dalam kegiatan Khotmil Al-Qur’an Nasional yang digelar Muslimat Hidayatullah di Aula Orny Loebis DPP Hidayatullah, Jakarta, pada Jumat, 10 Jumadil Awal 1447 (1/11/2025).

“Dalam pandangan Islam, ukuran keemasan sebuah peradaban bukanlah gemerlap duniawi, tetapi stabilitas keimanan masyarakatnya. Karena dari keimanan yang kuatlah lahir peradaban yang beradab dan bermartabat,” ujar Ustadzah Hani Akbar.

Kegiatan yang mengusung tema “Menguatkan Jiwa Menuju Indonesia Emas dengan Al-Qur’an” ini dilaksanakan secara hybrid dan diikuti sekitar 50 peserta secara langsung serta ratusan lainnya dari berbagai wilayah Indonesia melalui tayangan bersama. Rangkaian ini menjadi bagian dari gebyar Musyawarah Nasional (Munas) Muslimat Hidayatullah 2025 yang meneguhkan visi organisasi untuk membangun keluarga Qur’ani sebagai basis peradaban Islam.

Menurut Hani, Khotmil Qur’an Nasional bukan sekadar kegiatan seremonial. Lebih dari itu, ia menjadi bentuk ikhtiar spiritual bersama untuk memperkuat ruh jihad perempuan Muslimah dalam dakwah, serta menyatukan langkah seluruh kader dan simpatisan Muslimat Hidayatullah dari berbagai daerah.

“Ini adalah momentum untuk menyatukan hati dan langkah dalam kecintaan kepada Al-Qur’an, agar kita semua senantiasa berorientasi pada nilai-nilai Ilahiyah dalam setiap kiprah kehidupan,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, narasumber kegiatan, Ustadz Muhammad Yusri Ramadhan Alzamy, menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah sumber kekuatan peradaban Islam. Ia menekankan pentingnya tidak hanya membaca, tetapi juga mentadaburi dan mengamalkan ajarannya.

“Generasi terbaik dalam sejarah Islam adalah generasi Nabi. Maka, Indonesia Emas hanya dapat diraih jika masyarakatnya meneladani generasi tersebut dalam kedekatannya dengan Al-Qur’an,” ujarnya.

Ustadz Yusri kemudian mengutip firman Allah dalam surah Ar-Ra’d ayat 28, ‘(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.’ Ia menjelaskan bahwa ketenangan hati yang diperoleh melalui zikir dan tilawah Al-Qur’an adalah fondasi bagi terbentuknya generasi yang kuat secara spiritual dan moral.

Kegiatan Khotmil Qur’an Nasional ini diharapkan mampu menumbuhkan kembali semangat rahmatan lil ‘alamin di tengah masyarakat yang tengah diuji oleh derasnya arus globalisasi dan krisis nilai.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi suluh penerang bagi jiwa-jiwa yang merindukan kebaikan, serta menjadi wasilah turunnya keberkahan Allah bagi perjuangan Muslimat Hidayatullah dalam menyongsong masa depan Indonesia yang lebih bermartabat dan berkeadaban,” tandas Ustadzah Hani.

Dengan demikian, tambah Hani, melalui semangat tilawah dan tadabbur Al-Qur’an, Muslimat Hidayatullah meneguhkan peran strategis perempuan Muslim dalam membangun fondasi spiritual bangsa.

“Sebab, dari tangan-tangan perempuan berimanlah lahir generasi yang tangguh, berakhlak, dan berjiwa Qur’ani, sebagai pilar utama menuju Indonesia Emas yang berkeimanan teguh,” tukasnya.

Reporter: Qoim Biamrillah
Editor: Adam Sukiman
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Muswil Hidayatullah DIY Teguhkan Peran dalam Pembangunan Daerah

SLEMAN (Hidayatullah.or.id) -- Musyawarah Wilayah (Muswil) Hidayatullah ke-6 Daerah Istimewa Yogyakarta digelar pada momentum penting ketika konsolidasi keumatan dan...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img