
PADANG (Hidayatullah.or.id) — Di tengah dinamika kebencanaan yang kembali menguji solidaritas sosial di Indonesia, berbagai elemen masyarakat berpadu dalam kekuatan kolaborasi sebagai bagian dari karakter kebangsaan.
Bagi organisasi massa Islam seperti Hidayatullah, yang telah memasuki usia setengah abad kedua, kontribusi dalam pemulihan bencana bukan sekadar kegiatan insidental, tetapi komitmen jangka panjang terhadap kepentingan publik.
Hal itu disampaikan Korlap Tim Siaga Bencana Hidayatullah Sumbar yang juga Kepala BMH Sumatera Barat, Prawira Dijaya Marpaung, saat Baitul Maal Hidayatullah (BMH), DPW Hidayatullah Sumbar, bersama Higive, Nine to Nine Dental Center, dan Lingkaran Peduli Indonesia (LPI) melakukan aksi kemanusiaan pascabanjir di Kota Padang, Rabu, 12 Jumadil Akhir 1447 (3/12/2025).
Kolaborasi lintas lembaga itu hadir di tengah wilayah yang masih diselimuti sisa lumpur dan aktivitas warga yang belum sepenuhnya kembali normal.
Tim gabungan bergerak dari rumah ke rumah untuk memastikan bantuan yang disalurkan benar-benar menjangkau warga dengan kebutuhan paling mendesak.
Bantuan utama yang diberikan berupa ratusan paket nasi bungkus hangat, diserahkan langsung kepada warga yang dapurnya masih belum berfungsi akibat kerusakan pascabanjir. Selain pangan, tim membawa paket sandang berisi pakaian layak pakai dan handuk bersih.
Selama penyaluran bantuan, para relawan tidak hanya datang sebagai pemberi bantuan, tetapi juga sebagai pendengar bagi warga yang membutuhkan ruang untuk menceritakan kondisi mereka.
Proses dialog ini menjadi bahan pemetaan untuk merumuskan bantuan lanjutan beberapa hari ke depan, terutama bagi keluarga yang kehilangan barang-barang vital.
Prawira menegaskan bahwa pemulihan tidak bisa dilakukan secara parsial. “Kami menyaksikan langsung kondisi yang memprihatinkan. Banyak warga kehilangan barang penting dan akses terhadap kebutuhan dasar masih sangat terbatas. Karena itu, sinergi antarlembaga harus terus diperkuat agar beban masyarakat dapat berkurang secara bertahap,” ujarnya.
Aksi kemanusiaan ini juga diperkuat dukungan dari sektor usaha, salah satunya Hotel Musafir Inn Padang, yang menegaskan komitmennya untuk tetap terlibat dalam program kemanusiaan sesuai kapasitasnya.
Prawira Marpaung menambahkan, gerakan kolaboratif ini direncanakan terus berjalan dan beradaptasi dengan kebutuhan warga hingga Kota Padang benar-benar pulih.






