AdvertisementAdvertisement

MUI sebagai Wadah Pemersatu Umat dan Pelayan dalam Menuntun Moral Bangsa

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Wakil Ketua Pimpinan Majelis Syura Hidayatullah, KH. Dr. Nashirul Haq, Lc., M.A., menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) XI Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengangkat tema “Meneguhkan Peran Ulama untuk Mewujudkan Kemandirian Bangsa dan Kesejahteraan Umat”.

Kehadirannya di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta, Kamis, 29 Jumadil Awal 1447 (20/11/2025), itu menandai dukungan terhadap agenda strategis MUI dalam memperkuat posisi ulama di tengah dinamika sosial dan kebangsaan.

Di sela kegiatan pembukaan, Nashirul Haq menyampaikan harapannya agar MUI senantiasa menjadi ruang yang memperkuat solidaritas dan kohesi umat. Ia menilai bahwa tugas besar MUI tidak hanya terletak pada aspek keagamaan, tetapi juga dalam menjaga keutuhan umat di tengah beragam tantangan.

Ia kemudian menguraikan pentingnya MUI sebagai sarana kolaborasi berbagai unsur organisasi dan lembaga Islam. Menurutnya, kepemimpinan MUI harus dibangun di atas prinsip keterwakilan dan proporsionalitas yang mencerminkan keragaman umat Islam di Indonesia.

“Sebagai wadah kebersamaan para ulama, cendekiawan, dan tokoh umat dari berbagai latar belakang, kepengurusan MUI seyogianya melibatkan seluruh unsur ormas dan lembaga Islam secara proporsional,” ujar Pembina Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan ini.

Lebih lanjut, Nashirul Haq menekankan bahwa peran MUI sebagai khadimul ummah harus tetap menjadi pedoman utama. Ia menggarisbawahi bahwa ulama bukan hanya representasi otoritas keagamaan, tetapi juga pelayan umat yang harus hadir memberikan bimbingan moral dan nasihat kebangsaan.

“Sebagai pelayan umat (khadimul ummah), MUI hendaknya selalu hadir membimbing umat, menjaga akidah dan moral serta aktif menyampaikan nasehat dan pemikiran (taujih) yang bersifat kebangsaan,” ungkapnya.

Selain itu, Nashirul Haq menyampaikan bahwa tantangan umat di era modern semakin beragam. Masyarakat menghadapi persoalan moralitas, disrupsi informasi, gejolak sosial ekonomi, hingga problem ideologis yang memerlukan kehadiran ulama sebagai sumber pencerahan.

Dalam konteks tersebut, Nashirul menambahkan, MUI diharapkan mampu menjadi pusat gravitasi moral yang memberikan arah dan ketegasan.

Reporter: Adam Sukiman
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Perempuan Muslim Dunia Satukan Langkah lewat Global Forum of Muslim Women

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) -- Deklarasi berdirinya Global Forum of Muslim Women (GFMW) dengan Prof. Dr. Nahla Shabry Al-Saidi dari Mesir...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img