PALU (Hidayatullah.or.id) – Merasakan derita yang dialami oleh korban terdampak bencana gempa dan tsunami di Donggala–Palu dan Sigi, Pengurus Daerah Muslimat Hidayatulah Kabupaten Mamuju, Rumah Tahfidz Al-Furqan dan TK Integral Al-Furqan membagikan paket bantuan langsung ke tenda-tenda pengungsi di wilayah tersebut.
“Semoga apa yang kami berikan bisa mengurangi sedikit beban mereka di pengungsian,” ungkap Miftahus Saadah, kepala rombongan yang juga anggota Departemen Organisasi dan Annisa PD Mushida Mamuju, beberapa waktu lalu.
Aksi Mushida yang dilakukan pada Rabu tanggal 17 Oktober atau hari ke-20 paska bencana itu masih sangat dirasakan manfaatnya oleh korban.
Banyaknya bantuan yang masuk ke daerah tersebut masih belum merata faktor beberapa hal di lapangan rombongan berinisiatif langsung menuju ke titik pengungsi.
Dari penelusuran Mushida Mamuju, diketahui bahkan bantuan yang datang ke pengungsi terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan. Pakaian bekaspun tidak sesuai dengan ukuran badan dan kebutuhan mereka. Meskipun tetap ada beberapa juga yang sesuai.
“Terpaksa dipakai saja meski sempit daripada tidak pakai baju,” ujar salah seorang pengungsi sebut saja namanya Mawar.
Pengungsi asal kelurahan Mamboro yang sejak hari pertama tinggal di tendanya sekitar dua kilometer ke arah timur tepatnya di atas bukit yang lebih tinggi dari perkampungan itu membagi tugas dengan keluarganya.
Siang hari mereka berdiam di tenda sambil menunggu bantuan, malam harinya para lelakinya sebagian turun ke kampung untuk memastikan rumahnya aman dari penjarahan.
“Kami ini sudah kena musibah gempa dan tsunami dijarah lagi rumah,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Sehingga sejak penggalangan dana dari wali murid dan umum dari amal usaha yang dikelola Mushida tersebut diutamakan pakaian dan perlengkapan bayi, perlengkapan pribadi wanita dan bahan makanan pokok.
Bantuan langsung diberikan kepada pengungsi korban dan terdampak bencana yang masih mendiami tenda-tenda pengungsian karena mereka masih trauma mendiami rumahnya dengan seringnya gempa susulan.*/Muhammad Bashori