
BITUNG (Hidayatullah.or.id) — Dalam semangat kebangsaan yang terus tumbuh di tengah masyarakat Indonesia, Hari Santri Nasional menjadi salah satu momentum penting untuk memperkuat jati diri keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.
Kota Bitung, Sulawesi Utara, tahun ini mendapat kehormatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang akan berlangsung pada 20–22 Oktober mendatang. Acara ini diproyeksikan menghadirkan sekitar 4.000 peserta dari berbagai provinsi.
Ketua Panitia Hari Santri Nasional Kota Bitung, H. Ayub Ali, mengungkapkan bahwa Pondok Pesantren Hidayatullah akan menjadi salah satu pusat utama pelaksanaan kegiatan HSN di wilayah tersebut. Menurutnya, peran pesantren bukan sekadar sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga sebagai poros pembentukan karakter kebangsaan.
H. Ayub Ali menjelaskan, Bitung dipilih sebagai tuan rumah karena dinilai memiliki kesiapan fasilitas serta dukungan penuh dari pemerintah daerah.
“Kami melihat sinergi luar biasa antara pemerintah dan masyarakat. Ini menjadi contoh harmonisasi yang patut diteladani,” tambahnya.
Pusat kegiatan HSN 2025 akan tersebar di beberapa titik utama, yakni Pondok Pesantren Hidayatullah, GOR Duasudara, dan Lapangan Kantor Wali Kota Bitung.
Wali Kota Bitung, Hengky Honandar SE, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada daerahnya. Ia menilai kegiatan nasional ini bukan hanya memperkuat nilai religius dan kebangsaan, tetapi juga membawa dampak ekonomi bagi masyarakat.
“Kegiatan ini bukan hanya soal ritual keagamaan, tapi juga momentum ekonomi rakyat. Kami ingin masyarakat Bitung ikut merasakan manfaatnya,” tutur Hengky Honandar dalam pertemuan dengan panitia nasional di Kantor Wali Kota Bitung pada Selasa, 22 Rabi’ul Akhir 1447 (14/10/2025).
Selain kegiatan keagamaan dan kebudayaan, panitia juga memperkenalkan konsep “Santri Hijau” sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Program ini meliputi pengelolaan sampah, fasilitas daur ulang, dan pembatasan plastik sekali pakai di seluruh area kegiatan.
“Kami ingin setiap kegiatan besar di Bitung membawa pesan cinta lingkungan. Santri tidak hanya berakhlak mulia, tapi juga peduli bumi,” ujar Merianti Dumbela, penasihat kegiatan sekaligus Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bitung.
Rangkaian acara HSN 2025 mencakup Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren (Pospeda), zikir dan doa bersama, serta lomba seni dan budaya Islami. Dengan dukungan penuh Pemerintah Kota, Forkopimda, dan masyarakat, Bitung optimis menyelenggarakan Hari Santri Nasional secara sukses dan berkesan.
Peringatan Hari Santri Nasional di Bitung diharapkan menjadi ruang kebersamaan yang mempererat persaudaraan lintas daerah, meneguhkan nilai religiusitas, serta menumbuhkan kesadaran bahwa peran santri tidak hanya di bilik pesantren, tetapi juga dalam menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa Indonesia.






