AdvertisementAdvertisement

Seminar Gebyar Munas VI Mushida Ajak Perempuan Membaca Hidup sebagai Ruang Bertumbuh

Content Partner

DEPOK (Hidayatullah.or.id) — Dalam dinamika masyarakat modern, pertumbuhan kapasitas diri menjadi kebutuhan yang semakin mendesak, terutama bagi perempuan yang memikul peran sosial, keluarga, dan spiritual secara bersamaan. Tantangan harian yang dihadapi individu tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomi, namun juga menyangkut kemampuan mengelola emosi, menata pikiran, dan menjaga keseimbangan hidup.

Relevansi tema ini menjadi landasan penting terselenggaranya Seminar Kemandirian Finansial dan Integritas Diri dalam rangka gebyar Musyawarah Nasional ke-VI Muslimat Hidayatullah yang diadakan pada Sabtu, 17 Jumadil Awwal 1447 (8/11/2025).

Pada awal pemaparan, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Muslimat Hidayatullah (Mushida), Siti Sarah Zakiyah, menegaskan bahwa setiap hari manusia akan selalu dihadapkan dengan masalah, namun justru di situlah ruang belajar dan kesempatan untuk mencari solusi. Sarah menekankan mengenai pentingnya kecerdasan diri sebagai bekal ketahanan mental dan spiritual.

Acara yang digelar secara hybrid di Masjid Ummul Quraa Hidayatullah, Depok, ini merupakan bagian dari rangkaian gebyar Munas VI Muslimat Hidayatullah. Kegiatan diikuti oleh 120 peserta luring dan sedikitnya 2000 peserta daring yang mengikuti nobar dari berbagai provinsi di Indonesia.

Dengan tema Cerdas Akhlak dan Finansial, Menjadi Muslimah yang Mandiri, seminar ini diarahkan untuk memperkuat kesadaran perempuan dalam membangun kapasitas diri secara utuh.

Dalam sesi kajiannya, Sarah menguraikan lima komponen kecerdasan diri. Komponen tersebut mencakup kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, serta pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

Menurutnya, pemahaman terhadap lima aspek tersebut membantu seseorang tidak hanya memahami dirinya, tetapi juga menjaga kualitas interaksi sosial dan ketepatan dalam mengambil keputusan.

Sarah merujuk pada firman Allah dalam Al Qur’an surah Al Alaq ayat 1 “Iqra!”, Bacalah, dengan menyebut nama Tuhanmu. Ia menjelaskan bahwa kemuliaan Al Qur’an tidak dapat dirasakan secara utuh tanpa memahami sejarah serta pesan yang dikandungnya.

Ia menekankan bahwa Al Qur’an hadir untuk mengajarkan keseimbangan antara intelektual dan spiritual. Karena itu, ia mengajak peserta menjadikan Al Qur’an sebagai sahabat dalam kehidupan sehari-hari.

Seminar ini juga menghadirkan narasumber kedua, Khadijah Ayrrizha Vebee, dari komunitas 7Elf Ocean. Mantan finalis Putri Indonesia yang kini aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan tersebut menyampaikan pengalamannya berhijrah serta pentingnya mengelola kecerdasan emosional.

Khadijah mengutip sabda Rasulullah bahwa orang kuat adalah orang yang mampu menahan amarah, bukan yang pandai bergulat. Pesan tersebut disampaikan dia seraya menegaskan bahwa kekuatan sejati seorang muslimah bertumpu pada kemampuan menjaga kendali diri.

Khadijah juga mengingatkan peserta mengenai pentingnya kecerdasan finansial. Ia menjelaskan bahwa rezeki adalah amanah yang menuntut pengelolaan bijak, bukan semata-mata perhitungan angka.

Menurutnya, perempuan berperan penting dalam melahirkan generasi terbaik sehingga diperlukan ketangguhan, kecerdasan, dan akhlak yang kuat.

Khadijah menutup sesi dengan ajakan agar muslimah Indonesia menjadi “ratu peradaban” yang mampu memberi kontribusi bermakna bagi masyarakat.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Pesantren Hidayatullah di Tapanuli Terdampak Banjir Bandang, Relawan Berjuang di Akses Terputus

TAPTENG (Hidayatullah.or.id) -- Bencana banjir bandang yang melanda wilayah Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan pada awal November 2025 menimbulkan...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img